Collection

Collection
.

Minggu, 15 Mei 2011

Motivasi Intrinsik sebagai Kunci Awal Meraih Prestasi

Topik : Peran motivasi dalam proses mewujudkan prestasi
Judul : Motivasi Intrinsik sebagai Kunci Awal Meraih Prestasi

PERENCANAAN
Pendahuluan
Fenomena-fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan saat ini banyak menyita perhatian orang-orang dalam psikologi pendidikan, banyak diantara murid-murid yang menjadikan proses belajar sebagai suatu bentuk tekanan untuk mendapatkan semata-mata nilai yang baik atau dengan tujuan naik kelas saja, bukan memperoleh ilmu pengetahuan sehingga mengakibatkan motivasi intrinsic yang mereka punya mengalami penurunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurunnya motivasi intrinsik yang dimiliki oleh setiap murid disebabkan oleh kurangnya kesesuaian antara lingkungan sekolah dan kebutuhan remaja saat ini. Hal ini mengakibatkan penurunan terhadap evaluasi diri dan sikap negatif terhadap sekolah itu sendiri. Bila hal ini terus berlanjut maka akan berdampak buruk pada kemampuan untuk berkembang, bertahan dan bersaing di dalam masyarakat.
Topik ini dipilih untuk melihat seberapa besar pengaruh motivasi dalam meningkatkan prestasi murid, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Penelitian yang diambil adalah sampel murid-murid SMA dengan alasan bahwa tingkatan SMA lebih mampu menunjukkan persepsi-persepsi mereka masing-masing secara kompleks dalam hal motivasi yang mendorong pencapaian prestasi mereka.

Landasan teori
Penelitian yang kami lakukan berhubungan dengan teori mengenai motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik,karena motivasi intrinsic adalah motivasi utama yang dapat mempengaruhi proses pencapaian prestasi murid,dan hal tersebut juga tidak terlepas dari dukungan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik tersebut merupakan motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri).(Santrock.,J.W(2008)). Contoh: murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang akan diujikan tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. penghargaan (reward) eksternal dapat memperkuat dan ada pula yang dapat melemahkan  motivasi intrinsik.(Santrock.,J.W(2008) Contoh: murid mungkin belajar keras dalam menghadapi ujian untuk memperoleh nilai yang baik.Disamping itu, Perspektif behavioral menekankan arti penting motivasi ekstrinsik dalam mencapai prestasi  sedangkan pendekatan kognitif dan humanis lebih menekankan pada pentingnya motivasi internal dalam berprestasi.
Murid termotivasi untuk belajar saat mereka diberi pilihan, senang menghadapi tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka, dan mendapat imbalan yang mengandung nilai infromasional serta memberi pujian bisa memperkuat motivasi intrinsik murid.Hal demikian dapat terjadi didukung oleh dua jenis motivasi intrinsic tersebut. Motivasi intrinsik dibedakan antara dua jenis yaitu :
·         Determinasi diri dan pilihan personal (Deci & Ryan,1994)
Dalam hal ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal. Murid diberi beberapa pilihan dalam aktivitas yang mereka inginkan. Mereka juga didorong untuk mengambil tanggung jawab personal atas tindakan mereka, termasuk mencapai tujuan yang telah mereka tentukan sendiri.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam memberikan murid kesempatan untuk memilih dan determinasi diri (Brophy,1998; Deci & Ryan, 1994):
1.      Luangkan waktu => luangkan waktu untuk berbicara dengan murid dan jelaskan kepada mereka mengapa aktivitas pembelajaran yang harus mereka lakukan adalah penting.
2.      Bersikaplah penuh perhatian (atentif) => perhatikan perasaan murid saat mereka disuruh untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan.
3.      Kelola kelas secara efektif => usahakan agar murid bisa membuat pilihan personal. Biarkan murid memilih topik sendiri, tugas menulis, dan proyek sendiri. Beri mereka pilihan cara melaporkan tugas mereka, baik laporan individual maupun laporan kelompok.
4.      Ciptaan pusat pembelajaran => murid dapat belajar sendiri atau secara kolaboratif dengan murid lain untuk proyek yang berbeda-beda di pusat pembelajaran itu. Proyek atau tugas itu misalnya seni bahasa, studi sosial, atau komputer. Murid dapat memilih sendiri aktiviitas yang ingin mereka lakukan.
5.      Bentuklah kelompok minat => bagi murid ke dalam kelompok-kelompok minat dan biarkan mereka mengerjakan tugas-tugas yang relevan dengan minat mereka.

·         Pengalaman Optimal
Mihaly Csikszentmihalyi(1990,1993,2000) mengembangkan ide yang relevan untuk memahami motivasi intrinsik. Beliau menggunakan istilah flow untuk mendeskripsikan pengalaman optimal dalam hidup. Beliau menemukan bahwa pengalaman optimal itu terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas. Beliau mengatakan bahwa pengalaman optimal ini terjadi ketika individu terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah. Flow paling mungkin terjadi di area di mana murid ditantang dan menganggap diri mereka punya pilihan yang tinggi. Ketika keahlian murid tinggi tetapi aktivitas yang dihadapinya tidak menantang, haslinya adalah kejemuan. Ketika level tantangan dan keahlian rendah, murid merasa apati dan ketika murid menghadapi tugas sulit yang dirasa tidak bisa mereka tangani, maka mereka merasa cemas.
Ada beberapa cara dalam membantu murid mencapai pengalaman optimal (flow), yaitu:
1.      Kompeten dan termotivasi => jadilah ahli dalam mata pelajaran atau pokok persoalan, tunjukkan semangat saat anda mengajar, dan hadirkan diri anda sebagai model yang punya motivasi intrinsik.
2.      Ciptakan kesesuaian optimal => strategi yang baik adalah mengembangkan dan mempertahankan kesesuaian optimal antara apa yang anda tugaskan pada murid sesuai dengan tingkat keahlian mereka. Artinya, mendorong murid untuk menghadapi tantangan namun dengan tujuan yang masuk akal (reasonable).
3.      Naikkan rasa percaya diri => beri murid dukungan instruksional dan emosional yang mendorong mereka untuk menjalani pembelajaran dengan penuh percaya diri dan sedikit kecemasan.

Selain jeis-jenis motivasi intrinsic yang mempengaruhi pencapaian prestasi dari siswa tersebut, ada penghargaan eksternal yang dapat memperkuat atau melemahkan motivasi intrinsic.yaitu sebagai berikut:
-          Imbalan ekstrinsik dengan motivasi intrinsik (Schunk, 2000)
Intinya bahwa penting untuk mengkaji adakah kandungan informasi kompetensi di dalam hadiah. Ketika hadiah dikaitkan dengan kompetensi, maka hadiah bisa menaikan motivasi dan minat. Jika tidak, hadiah tidak akan menaikkan motivasi atau mungkin justru melemahkan motivasi ketika hadiah tidak diberikan lagi. Ketika imbalan yang ditawarkan memberikan informasi tentang penguasaan keahlian atau ability, murid akan merasa kompeten dan bersemangat. Imbalan yang digunakan sebagai insentif menimbulkan persepsi bahwa perilaku murid disebabkan oleh imbalan eksternal, bukan oleh motivasi dalam diri murid untuk menjadi pandai.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya motivasi dalam meningkatkan prestasi siswa,baik berupa motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Untuk memperkuat penjelasan kami dalam hal pentingnya motivasi tersebut kami mengambil sampel murid SMA 2 Sutomo untuk mengadakan survey seputar motivasi tersebut. Kami ingin membuktikan apakah murid SMA swasta Sutomo 2 kelas XI IPA 1 lebih memiliki motivasi intrinsik atau motivasi ekstrinsik dalam mewujudkan prestasi?

Alat atau Bahan
Untuk membuktikan apa yang menjadi tujuan dalam melakukan survey ini, ada beberapa alat ataupun bahan yang digunakan antara lain:
-          Kuesioner
Sebagai bahan utama dalam pelaksanaan survey
-          Alat tulis
Dipakai sebagai alat untuk menjawab survey
-          Kamera
Dipakai pada saat pelaksanaan untuk dokumentasi dan sebagai bukti pelaksanaan proyek.

Analisa Data
Data yang diambil adalah 30 murid SMA Sutomo 2 kelas XI yang dianggap cocok untuk dianalisa motivasi mereka dalam proses mewuudkan prestasi.
Dalam pembuatan kuesioner sebagai bahan utama untuk membuktikan apakah prestasi murid SMA Sutomo 2 lebih ditentukan oleh motivasi intrinsik atau motivasi ekstrinsik, maka perencanaan pembuatannya disusun dalam bentuk blueprint. Kuesioner yang berisi 20 soal yang terbagi menjadi 10 pernyataan motivasi intrinsik dan 10 pernyataan ekstrinsik. Data yang terkumpul akan dicross-check jawaban – jawaban sampel dengan panduan blueprint yang telah dirancang sehingga dapat dengan mudah diambil 1 kesimpulan untuk menjawab permasalahan di atas pada survey ini.

Jadwal Pelaksanaan
KEGIATAN
BULAN
APRIL
MEI
Mig 2
Mg 3
Mg 4
Mg 5
Mg2
Mg 3
Mg 4
Mg 5
Perencanaan topic dan judul

Rabu,13 april at 11.00 WIB






Pembuatan  latar belakang dan landasan teori


Jum’at,22 april at 14.00 WIB





Pembuatan kuisioner.



Senin, 25 april at 14.00 WIB.




Minta Izin ke sekolah Sutomo 2 Medan



Kamis, 28 april at 13.30 WIB.




Pembuatan surat izin fakultas untuk melakukan survey ke sekolah




Sabtu, 30 april at 14.00 WIB.




menyerahkan surat izin fakultas kepada pihak sekolah




Selasa, 03 mei at 12.00 WIB



Pelaksanaan giatan.
Tiba di SMA 2 Sutomo.




Jum’at, 06 mei at 10.00



Memasuki gedung sekolah




At 10.30



Melapor kepada guru BP




At 10.35



Berbincang-bincang seputar sekolah.




At 10.40-10.55



Menuju kelas




At 11.00



Perkenalan dan maksud kunjungan sambil mengambil dokumentasi




At 11.05



Pembagian kuisioner dan dokumentasi




At 11.10



Pengumpulan kuisioner dan pemberian reward serta dokumentasi




At 11.25



Penutupan dan ucapan terima kasih.




At 11.35



Permohonan izin pulang kepada guru BP




At 11.45



Pulang dari SMA 2 Sutomo




At 12.00



Pengevaluasian data dan Pengambilan kesimpulan survey





Sabtu, 7 Mei 2011 at 13.00 WIB


Penyelesaian Poster






Minggu, 16 Mei 2011


Subjek atau Objek
Yang terpilih menjadi subjek penelitian adalah murid SMA Sutomo 2 Medan kelas XI IPA 1 yang berjumlah 30 orang. Objek yang akan diteliti adalah motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dari 30 murid SMA Sutomo 2 Medan kelas XI IPA 1.

Kalkulasi Biaya
Perkiraan biaya yang dikeluarkan kami rincikan sebagai berikut :
-          Angket yang berjumlah 30 buah fotokopian                          : Rp 22.000
-          Snack yang disediakan juga berjumlah 30 buah                     : Rp 15.000
-          Bahan bakar yang digunakan dalam melakukan perjalanan  : Rp 20.000

PELAKSANAAN

Uraian mengenai pelaksanaan kegiatan
Kegiatan mini proyek yang diawali  dengan  perencanaan kegiatan dilakukan melalui forum diskusi antara sesama anggota kelompok, setelah memilih topic yang sesuai dengan kesepakatan, mulailah diatur strategi apa saja yang akan digunakan dalam melakukan penelitian ini, hingga akhirnya diputuskan untuk menggunakan strategi pemberian kuesionerr terhadap 30 murid SMA sekolah SMA Sutomo 2 Medan kelas XI IPA 1 sebagai sample penelitian.
Menggunakan surat izin yang diberikan oleh fakultas, pihak yang berwajib di sekolah tersebut akhirnya mengizinkan untuk dilakukan penelitian ini, setelah melakukan sedikit negosiasi kepada guru BP (Bimbingan Penyuluhan) Ibu Flora selaku orang yang bertanggung jawab terhadap sekolah, jadwal penelitian pun ditetapkan pada hari Jum’at tanggal 6 mei 2011.
Pada tanggal 6 Mei 2011 bertepatan pada jam 11 setelah para murid-murid tersebut istirahat kami dipersilahkan memasuki ruangan kelas untuk melakukan penelitian selama 15 menit. Selama 15 menit yang telah disepakati awalnya dilakukan perkenalan diri dan tujuan dalam melakukan kunjungan ke sekolah tersebut tepatnya ke kelas XI IPA 1, setelah itu dibagikanlah angket kepada masing-masing siswa yang berjumlah 30 orang. Selang para siswa mengisi angket tersebut, diambillah dokumentasi untuk menambah kebutuhan dari penelitian ini. Selama kurang lebih 10 menit mengisi angket tersebut para siswa kemudian mengantarkannya ke depan dan memberikannya kepada peneliti sambil memberikan reward kepada mereka sebagai ucapan terima kasih telah membantu proses penelitian ini. Setelah mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf karena telah menyita waktu mereka dan meninggalkan kelas tersebut.Diakhir kunjungan ke sekolah SMA Sutomo 2 tidak lupa tetap menyempatkan untuk mengambil dokumentasi. Dan setelah meminta izin kepada para guru yang berwajib dan mengucapkan terima kasih, berkumpul sebentar lalu meninggalkan sekolah SMA Sutomo 2. Keesokkan harinya, data yang terkumpul dicross-check dengan blueprint yang telah dibuat sebelumnya. Dan akhirnya tanggal 9 Mei 2011, hasilnya telah diperoleh dan pertanyaan penelitian telah berhasil terjawab dengan diperolehnya kesimpulan penelitian.

Motivasi Intrinsik sebagai Kunci Awal Meraih Prestasi


Topik : Peran motivasi dalam proses mewujudkan prestasi
Judul : Motivasi Intrinsik sebagai Kunci Awal Meraih Prestasi

PERENCANAAN
Pendahuluan
Fenomena-fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan saat ini banyak menyita perhatian orang-orang dalam psikologi pendidikan, banyak diantara murid-murid yang menjadikan proses belajar sebagai suatu bentuk tekanan untuk mendapatkan semata-mata nilai yang baik atau dengan tujuan naik kelas saja, bukan memperoleh ilmu pengetahuan sehingga mengakibatkan motivasi intrinsic yang mereka punya mengalami penurunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurunnya motivasi intrinsik yang dimiliki oleh setiap murid disebabkan oleh kurangnya kesesuaian antara lingkungan sekolah dan kebutuhan remaja saat ini. Hal ini mengakibatkan penurunan terhadap evaluasi diri dan sikap negatif terhadap sekolah itu sendiri. Bila hal ini terus berlanjut maka akan berdampak buruk pada kemampuan untuk berkembang, bertahan dan bersaing di dalam masyarakat.
Topik ini dipilih untuk melihat seberapa besar pengaruh motivasi dalam meningkatkan prestasi murid, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Penelitian yang diambil adalah sampel murid-murid SMA dengan alasan bahwa tingkatan SMA lebih mampu menunjukkan persepsi-persepsi mereka masing-masing secara kompleks dalam hal motivasi yang mendorong pencapaian prestasi mereka.

Landasan teori
Penelitian yang kami lakukan berhubungan dengan teori mengenai motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik,karena motivasi intrinsic adalah motivasi utama yang dapat mempengaruhi proses pencapaian prestasi murid,dan hal tersebut juga tidak terlepas dari dukungan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik tersebut merupakan motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri).(Santrock.,J.W(2008)). Contoh: murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang akan diujikan tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. penghargaan (reward) eksternal dapat memperkuat dan ada pula yang dapat melemahkan  motivasi intrinsik.(Santrock.,J.W(2008) Contoh: murid mungkin belajar keras dalam menghadapi ujian untuk memperoleh nilai yang baik.Disamping itu, Perspektif behavioral menekankan arti penting motivasi ekstrinsik dalam mencapai prestasi  sedangkan pendekatan kognitif dan humanis lebih menekankan pada pentingnya motivasi internal dalam berprestasi.
Murid termotivasi untuk belajar saat mereka diberi pilihan, senang menghadapi tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka, dan mendapat imbalan yang mengandung nilai infromasional serta memberi pujian bisa memperkuat motivasi intrinsik murid.Hal demikian dapat terjadi didukung oleh dua jenis motivasi intrinsic tersebut. Motivasi intrinsik dibedakan antara dua jenis yaitu :
·         Determinasi diri dan pilihan personal (Deci & Ryan,1994)
Dalam hal ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal. Murid diberi beberapa pilihan dalam aktivitas yang mereka inginkan. Mereka juga didorong untuk mengambil tanggung jawab personal atas tindakan mereka, termasuk mencapai tujuan yang telah mereka tentukan sendiri.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam memberikan murid kesempatan untuk memilih dan determinasi diri (Brophy,1998; Deci & Ryan, 1994):
1.      Luangkan waktu => luangkan waktu untuk berbicara dengan murid dan jelaskan kepada mereka mengapa aktivitas pembelajaran yang harus mereka lakukan adalah penting.
2.      Bersikaplah penuh perhatian (atentif) => perhatikan perasaan murid saat mereka disuruh untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan.
3.      Kelola kelas secara efektif => usahakan agar murid bisa membuat pilihan personal. Biarkan murid memilih topik sendiri, tugas menulis, dan proyek sendiri. Beri mereka pilihan cara melaporkan tugas mereka, baik laporan individual maupun laporan kelompok.
4.      Ciptaan pusat pembelajaran => murid dapat belajar sendiri atau secara kolaboratif dengan murid lain untuk proyek yang berbeda-beda di pusat pembelajaran itu. Proyek atau tugas itu misalnya seni bahasa, studi sosial, atau komputer. Murid dapat memilih sendiri aktiviitas yang ingin mereka lakukan.
5.      Bentuklah kelompok minat => bagi murid ke dalam kelompok-kelompok minat dan biarkan mereka mengerjakan tugas-tugas yang relevan dengan minat mereka.

·         Pengalaman Optimal
Mihaly Csikszentmihalyi(1990,1993,2000) mengembangkan ide yang relevan untuk memahami motivasi intrinsik. Beliau menggunakan istilah flow untuk mendeskripsikan pengalaman optimal dalam hidup. Beliau menemukan bahwa pengalaman optimal itu terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas. Beliau mengatakan bahwa pengalaman optimal ini terjadi ketika individu terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah. Flow paling mungkin terjadi di area di mana murid ditantang dan menganggap diri mereka punya pilihan yang tinggi. Ketika keahlian murid tinggi tetapi aktivitas yang dihadapinya tidak menantang, haslinya adalah kejemuan. Ketika level tantangan dan keahlian rendah, murid merasa apati dan ketika murid menghadapi tugas sulit yang dirasa tidak bisa mereka tangani, maka mereka merasa cemas.
Ada beberapa cara dalam membantu murid mencapai pengalaman optimal (flow), yaitu:
1.      Kompeten dan termotivasi => jadilah ahli dalam mata pelajaran atau pokok persoalan, tunjukkan semangat saat anda mengajar, dan hadirkan diri anda sebagai model yang punya motivasi intrinsik.
2.      Ciptakan kesesuaian optimal => strategi yang baik adalah mengembangkan dan mempertahankan kesesuaian optimal antara apa yang anda tugaskan pada murid sesuai dengan tingkat keahlian mereka. Artinya, mendorong murid untuk menghadapi tantangan namun dengan tujuan yang masuk akal (reasonable).
3.      Naikkan rasa percaya diri => beri murid dukungan instruksional dan emosional yang mendorong mereka untuk menjalani pembelajaran dengan penuh percaya diri dan sedikit kecemasan.

Selain jeis-jenis motivasi intrinsic yang mempengaruhi pencapaian prestasi dari siswa tersebut, ada penghargaan eksternal yang dapat memperkuat atau melemahkan motivasi intrinsic.yaitu sebagai berikut:
-          Imbalan ekstrinsik dengan motivasi intrinsik (Schunk, 2000)
Intinya bahwa penting untuk mengkaji adakah kandungan informasi kompetensi di dalam hadiah. Ketika hadiah dikaitkan dengan kompetensi, maka hadiah bisa menaikan motivasi dan minat. Jika tidak, hadiah tidak akan menaikkan motivasi atau mungkin justru melemahkan motivasi ketika hadiah tidak diberikan lagi. Ketika imbalan yang ditawarkan memberikan informasi tentang penguasaan keahlian atau ability, murid akan merasa kompeten dan bersemangat. Imbalan yang digunakan sebagai insentif menimbulkan persepsi bahwa perilaku murid disebabkan oleh imbalan eksternal, bukan oleh motivasi dalam diri murid untuk menjadi pandai.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya motivasi dalam meningkatkan prestasi siswa,baik berupa motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Untuk memperkuat penjelasan kami dalam hal pentingnya motivasi tersebut kami mengambil sampel murid SMA 2 Sutomo untuk mengadakan survey seputar motivasi tersebut. Kami ingin membuktikan apakah murid SMA swasta Sutomo 2 kelas XI IPA 1 lebih memiliki motivasi intrinsik atau motivasi ekstrinsik dalam mewujudkan prestasi?

Alat atau Bahan
Untuk membuktikan apa yang menjadi tujuan dalam melakukan survey ini, ada beberapa alat ataupun bahan yang digunakan antara lain:
-          Kuesioner
Sebagai bahan utama dalam pelaksanaan survey
-          Alat tulis
Dipakai sebagai alat untuk menjawab survey
-          Kamera
Dipakai pada saat pelaksanaan untuk dokumentasi dan sebagai bukti pelaksanaan proyek.

Analisa Data
Data yang diambil adalah 30 murid SMA Sutomo 2 kelas XI yang dianggap cocok untuk dianalisa motivasi mereka dalam proses mewuudkan prestasi.
Dalam pembuatan kuesioner sebagai bahan utama untuk membuktikan apakah prestasi murid SMA Sutomo 2 lebih ditentukan oleh motivasi intrinsik atau motivasi ekstrinsik, maka perencanaan pembuatannya disusun dalam bentuk blueprint. Kuesioner yang berisi 20 soal yang terbagi menjadi 10 pernyataan motivasi intrinsik dan 10 pernyataan ekstrinsik. Data yang terkumpul akan dicross-check jawaban – jawaban sampel dengan panduan blueprint yang telah dirancang sehingga dapat dengan mudah diambil 1 kesimpulan untuk menjawab permasalahan di atas pada survey ini.

Jadwal Pelaksanaan
KEGIATAN
BULAN
APRIL
MEI
Mig 2
Mg 3
Mg 4
Mg 5
Mg2
Mg 3
Mg 4
Mg 5
Perencanaan topic dan judul

Rabu,13 april at 11.00 WIB






Pembuatan  latar belakang dan landasan teori


Jum’at,22 april at 14.00 WIB





Pembuatan kuisioner.



Senin, 25 april at 14.00 WIB.




Minta Izin ke sekolah Sutomo 2 Medan



Kamis, 28 april at 13.30 WIB.




Pembuatan surat izin fakultas untuk melakukan survey ke sekolah




Sabtu, 30 april at 14.00 WIB.




menyerahkan surat izin fakultas kepada pihak sekolah




Selasa, 03 mei at 12.00 WIB



Pelaksanaan giatan.
Tiba di SMA 2 Sutomo.




Jum’at, 06 mei at 10.00



Memasuki gedung sekolah




At 10.30



Melapor kepada guru BP




At 10.35



Berbincang-bincang seputar sekolah.




At 10.40-10.55



Menuju kelas




At 11.00



Perkenalan dan maksud kunjungan sambil mengambil dokumentasi




At 11.05



Pembagian kuisioner dan dokumentasi




At 11.10



Pengumpulan kuisioner dan pemberian reward serta dokumentasi




At 11.25



Penutupan dan ucapan terima kasih.




At 11.35



Permohonan izin pulang kepada guru BP




At 11.45



Pulang dari SMA 2 Sutomo




At 12.00



Pengevaluasian data dan Pengambilan kesimpulan survey





Sabtu, 7 Mei 2011 at 13.00 WIB


Penyelesaian Poster






Minggu, 16 Mei 2011


Subjek atau Objek
Yang terpilih menjadi subjek penelitian adalah murid SMA Sutomo 2 Medan kelas XI IPA 1 yang berjumlah 30 orang. Objek yang akan diteliti adalah motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dari 30 murid SMA Sutomo 2 Medan kelas XI IPA 1.

Kalkulasi Biaya
Perkiraan biaya yang dikeluarkan kami rincikan sebagai berikut :
-          Angket yang berjumlah 30 buah fotokopian                          : Rp 22.000
-          Snack yang disediakan juga berjumlah 30 buah                     : Rp 15.000
-          Bahan bakar yang digunakan dalam melakukan perjalanan  : Rp 20.000

PELAKSANAAN

Uraian mengenai pelaksanaan kegiatan
Kegiatan mini proyek yang diawali  dengan  perencanaan kegiatan dilakukan melalui forum diskusi antara sesama anggota kelompok, setelah memilih topic yang sesuai dengan kesepakatan, mulailah diatur strategi apa saja yang akan digunakan dalam melakukan penelitian ini, hingga akhirnya diputuskan untuk menggunakan strategi pemberian kuesionerr terhadap 30 murid SMA sekolah SMA Sutomo 2 Medan kelas XI IPA 1 sebagai sample penelitian.
Menggunakan surat izin yang diberikan oleh fakultas, pihak yang berwajib di sekolah tersebut akhirnya mengizinkan untuk dilakukan penelitian ini, setelah melakukan sedikit negosiasi kepada guru BP (Bimbingan Penyuluhan) Ibu Flora selaku orang yang bertanggung jawab terhadap sekolah, jadwal penelitian pun ditetapkan pada hari Jum’at tanggal 6 mei 2011.
Pada tanggal 6 Mei 2011 bertepatan pada jam 11 setelah para murid-murid tersebut istirahat kami dipersilahkan memasuki ruangan kelas untuk melakukan penelitian selama 15 menit. Selama 15 menit yang telah disepakati awalnya dilakukan perkenalan diri dan tujuan dalam melakukan kunjungan ke sekolah tersebut tepatnya ke kelas XI IPA 1, setelah itu dibagikanlah angket kepada masing-masing siswa yang berjumlah 30 orang. Selang para siswa mengisi angket tersebut, diambillah dokumentasi untuk menambah kebutuhan dari penelitian ini. Selama kurang lebih 10 menit mengisi angket tersebut para siswa kemudian mengantarkannya ke depan dan memberikannya kepada peneliti sambil memberikan reward kepada mereka sebagai ucapan terima kasih telah membantu proses penelitian ini. Setelah mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf karena telah menyita waktu mereka dan meninggalkan kelas tersebut.Diakhir kunjungan ke sekolah SMA Sutomo 2 tidak lupa tetap menyempatkan untuk mengambil dokumentasi. Dan setelah meminta izin kepada para guru yang berwajib dan mengucapkan terima kasih, berkumpul sebentar lalu meninggalkan sekolah SMA Sutomo 2. Keesokkan harinya, data yang terkumpul dicross-check dengan blueprint yang telah dibuat sebelumnya. Dan akhirnya tanggal 9 Mei 2011, hasilnya telah diperoleh dan pertanyaan penelitian telah berhasil terjawab dengan diperolehnya kesimpulan penelitian.

PELAPORAN DAN EVALUASI
Laporan
Dari data yang diperoleh setelah melakukan survey terhadap 30 murid SMA Sutomo 2, dapat dirincikan sebagai berikut:
Kuesioner yang berisi 20 pernyataan yang terdiri dari 10 pernyataan yang menunjukkan motivasi intrinsik dan 10 pernyataan yang menunjukkan motivasi ekstrinsik.
Hasil data menunjukkan bahwa murid SMA Sutomo 2 kelas XI IPA 1:
1.      Memiliki orang tua yang dapat memberikan dorongan motivasi untuk keberhasilan mereka dalam pembelajaran
2.      Merasa tertantang dalam pembuatan tugas yang sulit
3.      Memiliki niat untuk menjadi yang terbaik di dalam kelas
4.      Berprestasi merupakan motivasi mereka untuk menjadi orang yang sukses
5.      Tidak merasa bahwa adanya ujian adalah beban
6.      Selalu bersemangat dalam hal belajar
7.      Belajar sangat giat pada mata pelajaran kesukaan anda
8.      Sudah merencanakan cita-cita jauh sebelum lulus dari sekolah
9.      Memiliki alternative lain bila seandainya cita-cita mereka tidak tercapai
10.  Tidak nyaman belajar karena kurang percaya diri.
11.  Terpacu semangat mereka bila melihat ada teman yang berprestasi
12.  Sebagian menganggap bahwa mengumpul tugas tepat waktu adalah hal yang tersulit
13.  Menganggap belajar hanya sebagai kewajiban
14.  Mendapat dukungan pihak lain yang berpengaruh pada minat belajar mereka.
15.  Sering menggunakan system SKS dalam setiap ujian
16.  Bersemangat bila guru yang bersangkutan memberikan nilai tambahan untuk mata pelajaran yang bersangkutan.
17.  Termotivasi juga jika diberi hadiah (reward) dari orang lain
18.  Kurang bersemangat jika hasil prestasi hanya dipuji orang.
19.  Hanya akan belajar jika yang menyuruh hanya orang-orang terdekat.
20.  Kurang mau bersaing dengan teman dalam lingkungan sekolah.

Dari pernyataan yang telah dijawab oleh ke – 30 siswa SMA kelas XI IPA 1, maka diperoleh hasil yang telah dicocokan dengan blue-print yang telah kami cross-check, yaitu
Sebanyak 26 siswa yang lebih memiliki motivasi intrinsik;  3 siswa yang netral dalam arti motivasi intrinsik dan ekstrinsik sama besar; dan 1 siswa yang lebih memiliki motivasi ekstrinsik.
Selain itu juga, ada informasi yang akurat bahwa murid SMA kelas IPA memang pada dasarnya lebih memiliki motivasi intrinsik daripada motivasi ekstrinsik yang dilihat dari prestasi murid-murid di dalamnya, seperti mengikuti olimpiade (Science, Matematic, Physic, Computer) serta olahraga dan seni.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa murid SMA Sutomo 2 kelas XI IPA 1 memiliki motivasi intrinsik yang lebih besar daripada motivasi ekstrinsik dalam proses mewujudkan prestasi di dalam kelas.

Evaluasi
Dari mulai perencanaan yang telah disusun dan direncanakan dari awal memang ada sedikit pemakaian kata-kata atau kalimat yang susah dimengerti namun setelah berdiskusi lebih lanjut akhirnya latar belakang dan landasan teori yang dirancang telah jelas dideskripsikan.  Alat atau bahan yang digunakan tidak banyak, biaya yang dikeluarkan pun tidak banyak sesuai perkiraan yang kurang dari Rp 70.000,00.  Jadwal yang direncanakan tepat waktu dan sesuai jadwal sehingga pada saat pelaksanaan survey ini tidak lagi menyia-nyiakan waktu.
Pelaksanaan yang dilakukan pada tanggal 6 Mei 2011 terlaksana sesuai dengan rencana, pada saat pelaksanaan diambillah foto pelaksanaan untuk didokumentasikan dan beberapa foto tersebut akan dimuat dalam design poster. Sambutan yang cukup meriah dari siswa-siswa yang disurvey berkat bantuan Ibu BP Flora yang sedikit menceritakan sejarah salah satu peneliti yang pernah bersekolah di Sutomo 2 Medan. Terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak sekolah yang telah mengizinkan dan kesediaan murid yang telah mensukseskan survey kali ini.
Dalam pembuatan pelaporan dan evaluasi juga tidak menggunakan waktu yang lama dalam menyimpulkan data yang telah diperoleh karena blue-print yang telah dirancang sedemikian rupa pada saat perencanaan. Pemberian informasi yang akurat dari pihak sekolah Sutomo 2 dan wali kelas yang cukup memperkuat kesimpulandari penelitian. Dari kesimpulan yang diperoleh ini maka dapat ditarik lagi 1 kesimpulan mengenai motivasi yaitu bahwa peran motivasi intrinsik memang menjadi kunci awal untuk meraih prestasi.

DESIGN POSTER

Testimoni Kelompok 7

Testimoni  Lia Hairani (10-001)
Menurut saya tugas mini proyek yang diberikan oleh dosen pengampu kami yaitu buk Dina sangat membantu dalam proses pemahaman mengenai pentingnya pendidikan dalam konteks umum. Tugas proyek yang kami laksanakan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan dan saya pun mendapatkan pelajaran dan hikmah yang sangat bervariasi. Diantara pelajaran yang dapat saya terima yaitu bagaimana memahami karateristik dari siswa SMA terhadap motivasi mereka dalam hal meningkatkan motivasi berprestasi sebagai  penelitian kami, sedangkan hikmah yang saya peroleh dari tugas mini proyek ini selain membantu merealisasikan teori-teori yang sudah dibahas juga membatu saya dalam memahami karateristik para anggota kelompok  yang sebelumnya belum saya ketahui dalam konteks menyelesaikan tugas dan dalam hal kekompakan, dengan adanya tugas seperti ini kami dapat memupuk rasa saling membutuhkan antar para anggota kelompok.
Membantu saya dalam hal bersosialisasi dengan orang-orang yang sebelumnya belum berhubungan dan bahkan belum dikenal sama sekali. Tugas ini sangat cocok untuk selalu dikembangkan agar para mahasiswa dapat lebih awal belajar mendapatkan informasi melalu masyarakat luas juga tidak berdasarkan dari penjelasan dosen pengampu saja.
Testimoni  Lisa Chairani (10-015)
Tugas mini proyek sangat bermanfaat, karena pengerjaannya yang sedikit rumit, tapi harus tetap berusaha untuk menyelesaikan tugas ini, tugas ini adalah tanggung jawab besar untuk kelompok kami. Tugas mini proyek psikologi pendidikan ini membuat kami belajar bagaimana caranya meneliti apa yang tidak diketahui jadi tahu.Lebih kompak di kelompok dalam mengerjakan tiap tahap demi tahap tugas ini. Menambah wawasan dan juga pengalaman, kerena dari tugas ini kami mengetahui cara meminta surat ijin dari fakultas, cara memberikan surat ijin dari fakultas ke sekolah, dan cara mengerjakan tugas yang di beri arahan langsung dari dosen pengampu.

Testimoni  Weillon Chaidir (10-123)
Untuk tugas mini proyek pada semester 2 ini cukup menantang, sebab ini pertama kalinya saya melakukan survey atau penelitian seperti ini. Ini cukup menjadi bekal bagiku untuk menghadapi semester atas yang akan lebih rumit lagi daripada mini proyek. Dari mulai perencanaan sampai pada pelaksanaan serta evaluasi semua butuh proses dan teori yang menguatkan apa yang akan kita teliti. Membuktikan fenomena yang terjadi dengan terjun ke lapangan dengan pegangan teori yang dikemukakan tokoh.
Topik yang dipilih benar-benar menjadi perhatian ketika bersentuhan dengan dunia pendidikan, bekerja dalam kelompok memang lebih mempermudah tugas kita. Bila kita melihat sudut pandang tokoh yang mengemukakan teori dari hasil penelitian sendiri memang telah dibuktikan di masyarakat sehingga ada sebuah teori. Saya yang berusaha membuktikan teori tokoh dengan fenomena yang ada di lapangan sedikit mengalami kendala karena masih tahap pembelajaran. Proses kognitif yang terjadi padaku pun bermacam-macam, baik dari segi topik, judul hingga pada populasi yang akhirnya diambil sampel penelitian perlu proses berpikir dan motivasi untuk ingin tahu serta pada proses pengolahan dalam arti ini perencanaan dan pelaksanaan.
Saya merasa ada sensasi dan kepuasan tersendiri ketika menyelesaikan mini proyek ini, karena akhirnya bisa melakukan tugas penelitina seperti ini walaupun masih butuh bimbingan dosen pengampu, namun telah banyak yang bisa dipelajari. Karya ilmiah sederhana dengan praktek langsung di lapangan. Lumayan menraik dan menantang. Terima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini. Saya belajar banyak tentang bagaimana melakukan suatu penelitian yang masih sederhana sebab saya yakin dengan adanya tugas ini akan sangat bermanfaat selama 3 tahun ke depan di fakultas psikologi...^^

Daftar Pusaka :
SANTROCK, JOHN.W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua, Jakarta : Kencana ,2010