Collection

Collection
.

Senin, 25 April 2011

Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah.... :D

    

                 Dalam posting kali ini saya akan membahas mengenai Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah,yang ternyata kedua nya memiliki perbedaan dan persamaan,topic ini menurut saya adalah hal yg sangat menarik untuk dibahas karena dengan mengetahui secara mendalam penerapan dalam kehidupan pun akan semakin efektif. Nah kita mulai dari melihat definisi keduanya :
Psikologi Pendidikan adalah Area yang prinsip pembelanjaran, kognisi, dan aspek lainnya dalam psikologi yang menjadi aplikasi untuk mengembangkan pendidikan. Selain itu psikologi pendidikan juga dapat diartikan sebagai cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkup pendidikan  Hal ini dapat diartikan bahwa Psikologi Pendidikan mempunyai cakupan yg lebih universal dari pada Psikologi Sekolah, sedangkan Psikologi Sekolah adalah ilmu yang mempelajari proses mental yg berada diruang lingkup sekolah saja,yg disana mempelajari mengenai tingkah laku para murid dan guru. Dan ruang lingkup nya pun hanya mengkhusus kan pada keadaan disekolah saja.
Nah sekarang kita dapat membedakan antara keduanya, yaitu,,, Psikolog pendidikan dalam ruang lingkup yg lebih luas,bisa digunakan dalam hidup bermasyarakat dan berguna juga untuk koseling2 bagi siapa pun yg masih membutuhkan pencerahan mengenai pendidikan, sedangkan Psikolog sekolah ruang lingkupnya masih dapat terbilang sempit karena cakupan nya hanya disekolah saja, meliputi kepala sekolah, guru, murid,dll. Yg masih ada kaitannya dengan keadaan disekolah.
Psikolog pendidikan dan psikolog sekolah mempunyai peran masing-masing,walau diantaranya kebanyakan memiliki persamaan tapi ada hal-hal yg membedakan diantaranya. Psikolog pendidikan mempunyai peranan dan tuga s seperti :
a.       Melayani pendidikan seperti profesor, yang mentraining guru dengan psikologi pendidikan.
b.      Sebagai konsultan dalam mengembangkan program testing
c.       Memberi tes kepada anak-anak yang membutuhkan program pendidikan khusus.
d.      Sebagai pegawai spesialisasi dalam sistem sekolah-school psychologist; psikolog yang membantu sekolah-sekolah dengan memberikan test kepada anak-anak untuk membagi berdasarkan syarat dalam program pendidikan spesial dan konsultan untuk guru dan orang tua.

Ahli Psikolog Pendidikan juga perlu terlibat dalam perencanaan kurikulum dan prosedur mengajar dan belajar yg didasari ilmu mengenai belajar dan perlu penelitian-penelitian untuk menguji efektifitas prosedur ini didalam situasi sekolah.

Disamping itu Psikolog Sekolah juga mempunyai peranan tersendiri walau memang tidak dapat dipungkiri bahwa berkaitan erat dg Psikolog Pendidikan. Peran Psikolog disekolah pun dapat dijabarkan sebagai : (1) ahli psikologi sekolah (school psychologist), (2) ahli psikologi masyarakat (community psychologist), dan (3) guru bidang studi Psikologi Pendidikan.
Penekanan nya adalah pada tercapainya tujuan pendidikan disekolah. Sebagian besar waktu psikolog sekolah ini tersita untuk melakukan diagnostic dalam arti luas. Tugas ini termasuk pelaksanaan tes;melakukan berbagai wawancara dg siswa, guru, orang tua,dan orang-orang lain yg terlibat dalam pendidikan siswa; observasi siswa dikelas, ditempat bermain, dan pada berbagai kegiatan sekolag yg lain; dan mempelajari data kumulatif prestasi balajat siswa-siswa.
Disamping itu. Psikolog sekolah juga menerima referral lansung dari guru, orang tua, staff tata usaha, dan lembaga masyarakat di lingkungannya. Psikolog sekolah juga melaksanakan pengukuran menggunakan baterai-baterai tes lengkap, untuk mengungkap factor-faktor kognitif, efektif, maupun konatif. Psikolog sekolah juga mengungkap informasi pengaruh-pengaruh kehidupan keluarga dan s sekolah yg erat kaitannya dg masalah yg dihadapi dg anak didik. Dalam keadaan gawat ia juga memberikan konseling untuk membantu orang lain memahami dan menggunakan hasil diagnose yg dilakukan.
Pada tahap ini, perhatian psikolog sekolah terhadap anak didik bersifat menyeluruh. Tujuannya adalah membantu sekolah dalam menyelesaikan berbagai masalah kesehatan mental yg dihadapi anak didik. Bahkan, pada tingkat ini psikolog sekolah juga dapat bertugas sebagai interpreter masyarakat untuk memahami sekolah,dan sebagai interpreter sekolah untuk memahami hal-hal yg terjadi bila seorang anak didik terlibat urusan dalam lembaga masyarakat di luat sekolah.
Demikianlah hal-hal yg dapat saya jabarkan mengenai Psikologi Sekolah dan Psikologi Pendidikan, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan saya sendiri. Kritik dan saran dari dosen pengampu dan teman-teman akan saya nantikan, Terima kasih…^_^
                                       -Lahey, B.B.2005. Psikology: An Introduction. 9th. New York : McGraw-Hill
                                       -Sukadji, S.(2000). Psikologi pendidikan dan Psikologi sekolah. Depok: Lembaga        Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Konseling...^_^

Setelah mengetahui mengenai konseling, kita juga harus mengetahui pembahasan mengenai tujuan dan banyak diantara itu hal-hal yg berkaitan dg konseling bukan??? Nah,,mari sama-sama kita bahas…
Tujuan Koseling di PT bagi mahasiswa menurut GG.W.Young (1970) adalah:
1.       Membantu mahasiswa untuk mengambil keputusan mengenai pilihan karir, pilihan program pendidikan, dan masalah lain yg menyangkut keputusan pendidikan.
2.       Memungkinkan mahasiswa lebih efektif dalam berinteraksi dg orang lain, seperti teman sebaya, dosen,dan orang tua.
3.       Membantu mahasiswa mendapat pemahaman diri dan penerimaan diri.
4.       Membantu mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan dari segi akademik maupun social,dan
5.       Member dukungan mahasiswa mengatasi krisis emosional.

Setelah mengetahui tujuan koseling tersebut,kini saya akan mengajak teman-teman membaca siapa-siapa saja sih yg dilayani dalam konseling tersebut.
Klien yg dilayani dalam konseling tersebut yaitu :
1.       Mahasiswa.
2.       Warga kampuz lain
3.       Warga luar kampus


Pembahasan ini hanya berada dalam ruang lingkup Perguruan Tinggi saja.
Sumber : Sukadji, S.(2000). Psikologi pendidikan dan Psikologi sekolah. Depok: Lembaga        Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Permasalahan : Bagaimana macam pelayanan bagi Mahasiswa itu tersebut???

Pembahasan : Macam pelayanan yg palin sering dijumpai di biro konsultasi mahasiswa adalah masalah- masalah disekitar pendidikan-vokasional dan penyesuaian social psikologi pribadi. Pelayanan lain lagi berupa penyelenggaraan pelatihan kelompok kecil untuk menyelesaikan masalah-masalah kelompok social,akademik, atau emosional. Pelayanan lain yg sering disebut-sebut adalah pemberian disiplin kepada mahasiswa. Mahasiswa yg melanggar aturan kampus yg tidak dianggap criminal(berdasar keputusan dewan pertimbangan), tetapi diperlakukan sebagai mahasiswa yg membuat kekeliruan. Dalam hal seperti ini,reaksi lembaga menghendaki mahasiswa ditangani oleh orang-orang yg berperan utama rehabilitative,bukan punatif. Konselor semacam itu biasanya berada dibawah pembantu dekan urusan kemahasiswaan, bukan terkait dg biro konsultasi. Alasannya sama dg yg terjadi dalam konseling disekolahlanjutan, ialah agar mahasiswa tidak mengenerilisasi biro konsultasi sebagai pelayanan penghukum mahasiswa.

Senin, 18 April 2011

Kebutuhan Akan Bimbingan

        Ada orang yg membutuhkan bimbingan sepanjang hidup nya,tetapi ada pula yg hanya membutuhkan pada masa remaja atau pada saat menghadapi masa-masa krisis. Pelayanan bimbingan diutamakan untuk kanak-kanak, remaja, dan orang-orang muda,serta mereka yg karena sesuatu hal tidak dapat memanfaatkan kesempatan yg tersedia untuk umum(misalnya: mereka yg cacat bawaan,atau cacat karena kecelakaan,penyakit atau hambatan sosial-politik).

Sumber : Sukadji,S.(2000).Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah.Depok:Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi(LPSP3)Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Permasalahan: Apakah bimbingan sebaiknya diberikan pada masa-masa krisis saja???

Pembahasan: Sebaiknya bimbingan diberikan secara teratur dan bukan pada masa-masa krisis saja karena hal tersebut tidak akan mendapatkan hasil yg efektif.Bimbingan tidak hanya diberikan pada masa krisis saja, tetapi pelayanan disediakan bagi setiap anak normal yg mengatasi masalah perkembangan normal. Bimbingan perkembangan didasari oleh anggapan bahwa tujuan bimbingan tidak hanya menyembuhkan luka akibat trauma,atau prevensi kesulitan akibat kekeliruan,tetapi bimbingan juga mengarahkan agar perkembangan individu mencapai taraf seoptimal mungkin....

Senin, 11 April 2011

Anak Dalam Kesulitan Belajar

      Berikut ini adalah saran Vallet (dikutip oleh Johnson dan Morasky, 1980) berupa daftar 7 karateristik yg ditemui pada anak dg kesulitan belajar.Kesulitan belajar disini diartikan sebagai hambatan belajar bukan kesuitan belajar khusus.
1. Mempunyai sejarah kegagalan akademik berulang kali.
2.Hambatan fisik/tubuh maupun lingkungan berinteraksi dg kesulitan belajar.
3. Kelainan motivasional.
4. Kecemasan yg samar-samar, mirip kecemasan yg mengambang.
5. Perilaku yg berubah-ubah, dalam arti tidak kossisten dan tidak dapat diduga.
6. Penilaian yg keliru karena data tidak lengkap.
Pendidikan dan ola asuh yg didapat tida memadai.

Permasalahan: Bagaimana pemecahan masalah kesulitan beajar yg dialami oleh para siswa-siswa tersebut???

Pembahasan : Menurut buku referensi yg saya baca permasalah ini dapat dipecahkan dg cara:
Setelah psikodinamika perasalah difahami, variabel-variabel yg terlibat dapat dimanfaatkan dalam perlakuan. Dengan demikian, diperlukan pemikiran sumber-sumber yg dapat dimanfaatkan. Karena itu saran perlu melibatkan paling sedikit tiga elemen : murid, orang tua, maupun guru/ sekolah. Bila kenyataan memerlukan ahli lain, maka perlu referal keahli lain yg dibutuhkan.
Berdasarkan permasalahan konkret yg perlu dipecahkan maka saran-saran pun perlu konkret,bukan bersifat saran yg dapat berarti ganda atau diinterpretasikan bermacam-macam.
Ada empat macam tindak lanjut penanganan kasus dan pelayanan psikoedukasional.(1) Tindak lanjut yg sifatnya Insidental.(2) Tindak lanjut sebagai bagian penanganan kasus individual, yg terencana.(3) Tindak lanjut dg mengikuti murid yg naik kelas dari tingkat satu ketingkat yg lebih tinggi. (4)Tindak lanjut yg mengikuti siswa sampai keluar dari lingkungan sekolahuntuk bekerja atau melanjutkan pendidikan diluar lingkungan sekolah.

Sumber: Sukadji,S.(2000). Psikologi Pendidikan dan psikologi sekolah.Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Psikologi Pendidikan(LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Rabu, 06 April 2011

Pembahasan Kelompok Tentang Feomena Pendidikan

Kelompok :
Lia Hairani (10-001)
Lisa Chairani (10-015)
Weillon Chaidir (10-123)

Fenomena yang kami dapat :
1. Menengok Fenomena RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) Di Tulungagung; Sebuah Diskriminasi Pendidikan
2. Fenomena Pendidikan di Indonesia: Mengapa Harus Mahal?!
3. Pelaksanaan "Study Tour" Dinilai Sudah Salah Arah

Pembahasan Untuk masing-masing Fenomena
Fenomena yang 1
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional adalah kebijakan pemerintah dengan menerapkan konsep sekolah berbasis ICT (information communication and technology). Hal ini terlihat dengan adanya kerja sama yang konsisten antara pemerintah pusat dan pemerintah di masing-masing kota/kabupaten dan minimal satu sekolah di setiap jenjangnya.
Daerah Tulungagung yang didiskriminasi sebab syarat-syarat yang harus dipenuhi itu tidak bisa terpenuhi oleh peserta didik Tulungagung karena banyaknya penduduk mereka adalah TKI yang sering berpindah daerah. Sehingga banyak peserta didik yang pintar sekalipun harus gigit jari karena tidak memenuhi syarat untuk mengikuti program RSBI.

Menurut Teori Psikologi Pendidikan
Psikolog pendidikan harus mengikuti perkembangan mendadak dari area menejemen kelas dan desain instruksional, pengukuran dan penggunaan gaya dan strategi belajar, penelitian dalam metakognitif, peningkatan aplikasi pendidikan jarak jauh, dan perluasan dari pengembangan dan aplikasi teknologi untuk tujuan instruksional. Karena akan bekerja dengan pendidikan, seorang yang mempelajari materi ini perlu memperhatikan hal-hal berikut.
1. Proses perkembangan siswa
proses ini tentu saja harus disadari oleh individu yang bekerja dalam pendidikan. Perkembangan siswa – terlebih dalam ranah cipta – dengan segala variasi dan keunikannya merupakan modal siswa untuk belajar, apapun halnya.
2. Cara belajar siswa
dalam hal ini berkaitan pula dengan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam belajar.
3. Cara menghubungkan belajar dan mengajar
4. Pengambilan keputusan untuk pengelolaan proses belajar mengajar.
Dalam fenomena ini bahwa seharusnya tidaklah diskriminasi dalam perencanaan program belajar yang demikian, siswa tidak diberi kesempatan untuk beradaptasi dengan program belajar yang baru akan menimbulkan kesulitan belajar pada murid, guru yang harus professional, perkembangan kognitif siswa yang telah berkembang sampai sejauh mana serta tarif biaya sebab siswa yang pintar tidak memiliki kesempatan mencoba kurikulum yang baru tersebut.

Menurut Teori Pendidikan Keluarga
Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalammasyarakat merupakan lingkungan budaya pertama dan utama dalam rangkamenanamkan norma dan mengembangkan berbagai kebiasaan dan perilakuyang dianggap penting bagi kehidupan pribadi, keluarga danmasyarakat.
Dalam buku TheNational Studi on Family Strength,Nick dan De Frain mengemukakan beberapa hal tentang pegangan menujuhubungan keluarga yang sehat dan bahagia, yaitu:
1.Terciptanya kehidupan beragama dalam keluarga
2.Tersedianya waktu untuk bersama keluarga
3.Interaksi segitiga antara ayah, ibu dan anak
4.Saling menghargai dalam interaksi ayah, ibu dan anak
5.Keluarga menjadi prioritas utama dalam setiap situasi dan kondisi
Seiring kriteria keluarga yang diungkapkan diatas, sujana memberikan beberapa fungsi pada pendidikan keluarga yangterdiri dari fungsi biologis, edukatif, religius, protektif,sosialisasi dan ekonomis.

Menurut Teori Bimbingan Belajar
Berdasarkan teori mengenai Bimbingan dijelaskan bahwa:
Dalam artikel diatas terdapat peran yg sangat signifikan terhadap psikolog pendidikan, mengenai masalah yg terjadi pada kalangan muda dan remaja dibutuhkan lah sebuah bimbingan. Yg menjadi persoalan adalah kapan bimbingan dibutuhkan???
Bimbingan dibutuhan pada saat keputusan untuk menentukan pilihan harus dilaksanakan. Karena seperti telah diterangkan dalam pengertiannya,
(1) bimbingan merupakan bantuan untuk membuat keputusan yg bijaksana mengenai pilihan.
(2) Bila tidak ada pilihan pun bimbingan tetap dapat dilakukan, ialah untuk membantu individu memahami dan menerima situasi tanpa pilihan ini. Dengan kata lain, bimbingan juga membantu seseorang agar dapat bekerja sama dengan sesuatu yg tidak dapat dihindari.
(3) Bimbingan juga diperlukan pada saat orang tidak sadar bahwa ia mempunyai pilihan lain. Ini adalah pelayanan pemberian informasi untuk menunjukkan berbagai pilihan yg dapat ditempuh.
Dalam hal lain lagi ialah, (4) pada saat seseorang dalam keadaan yg tidak optimal untuk membuat keputusan .

Fenomena Yang 2
Banyaknya keluhan orang tua murid khususnya dari golongan menengah ke bawah yang masih merupakan kalangan mayoritas di Indonesia mengenai besarnya biaya pendidikan yang harus mereka keluarkan untuk menyekolahkan anak-anak mereka, menimbulkan suasana prihatin di kalangan akademis maupun non akademis yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat di dalam pendidikan. Bahkan pernah beberapa media cetak dan TV pernah menampilkan/ menayangkan beberapa anak didik yang nekad melakukan bunuh diri hanya karena ketidakmampuan orang tua mereka membayar kewajiban administrasi/ iuran sekolah. Melihat realita seperti ini apakah pemerintah dan penyelenggara pendidikan akan terus menutup mata dan hati nurani mereka ??
Padahal seperti kita ketahui hampir 20% APBN Pemerintah Indonesia sudah dialokasikan untuk sektor pendidikan, bahkan Pemerintah telah mencanangkan Program Wajib Belajar 6 tahun, sejak tahun 1984 dan pelaksanaan Program Wajib Belajar 9 tahun yang telah dicanangkan sejak tahun 1994, Pemerintah juga mengeluarkan Program BOS dan BOS buku (BOS = Biaya Operasional Sekolah) untuk para siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Pertama, pemberian program beasiswa bagi anak didik dari kalangan orang tua yang kurang mampu, sedangkan gaji dan tunjangan kepada para pendidik sekarang ini relatif cukup memadai, lalu mengapa sekolah harus mahal ?!! Di beberapa negara tetangga dekat kita justru ada yang membebaskan masalah pendidikan terhadap Warga negaranya alias sekolah gratis karena mereka menyadari pentingnya aset sumber daya manusia sebagai masa depan bangsa dan negara mereka serta rasa tanggung jawab tinggi terhadap Warga negaranya.

Menurut Teori Psikologi Pendidikan
Berdasarkan teori psikologi pendidikan untuk fenomena berikut, antara lain :
Mereka yang berekonomi rendah seharusnya pemerintah bisa memaklumi perekonomian orang yang menengah ke-bawah yang menyebabkan banyak anak tidak bisa sekolah sampai-sampai ada yang bunuh diri. Orang tua yang berkorban demi anak pun tidak bisa berbuat apa-apa dengan biaya uang sekolah yang besar.
Padahal Program BOS dan beasiswa itu bisa memberikan kesempatan kepada siswa yang kurang mampu untuk tetap bersekolah. Motivasi intrinsic murid juga harus terangsang serta diajari untuk tidak menyerah dalam memperoleh ilmu pengetahuan bukankah pengetahuan didapat tidak harus bersekolah? Mengapa harus nekad bunuh diri? Nasehat dari orang tua untuk mendukung anaknya untuk tidak sesat pikir. Maka peran psikologi pendidikan sangatlah penting sebab ilmu pengetahuan tidak harus didapat dari sekolah, perkembangan teknologi yang begitu pesatnya bisa menjadi sarana bagi murid untuk belajar.

Menurut Teori Pendidikan Keluarga
Beberapa hal-hal yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam memperlakukan anaknya :
• Menelantarkan anak lebih berbahaya dibanding memanjakan.
• Kebiasaan orang tua yang pencemas bisa menular pada anaknya.
• Ayah hendaknya sering berkomunikasi dengan anak-anaknya.
• Kemarahan dan kerewelan seorang anak kecil adalah pernyataan frustasi
Penyebab frustasi ini dapat bermacam-macam, antara lain:
1. Kondisi jasmani yang buruk
2. Terangsang emosinya akibat pengalaman yang tidak menyenangkan atau menakutkan
3. Kurang mendapatkan kesempatan untuk bergerak, sehingga energi yang berlebihan tidak terlampiaskan.
4. Kebiasaan temper tantrum untuk mendapatkan keinginannya
5. Mencintoh perilaku orang tuanya.
• Menggugah minat anak dalah pembangkit motivasi yang paling baik.
• Terlalu banyak mainan membuat anak tidak bisa berkonsentrasi.
• Berikan yang terbaik untuk anak.

Menurut Teori Bimbingan Sekolah
Dalam masalah yg ditemukan artikel diatas dapat diatasi dengan berbagai cara diantaranya memberikan bimbingan dan disiplin.
Bimbingan mencakup berbagai masalah, termasuk masalah disiplin. Apakah penanganan masalah disiplin ini tidak mengganggu pelayanan psikoedukasional yg lebih luas?
Kebingungan masalah ini disebabkan perbedaan pengertian disiplin. Disiplin dapat berarti dua hal yg saling berkaitan. Pertama, disiplin adalah serangkaian aktivitas/ latihan yg dirancang karena dianggap perlu dilaksanakan untuk mencaai sasaran tertantu.Kedua, disiplin berarti hukuman terhadap tingkah laku yg dianggap tidak pantas.
Selama ini disiplin paling efektif adalah penanganan sebelum terjadi krisis, dg membantu siswa untuk memahami dan menerima pola prilaku yg dituntut oleh sekolah.

Fenomena yang 3
Pelaksanaan Study Tour yang tidak bermanfaat sampai-sampai ke luar negeri ini turut memprihatinkan dan sangat merugikan masyarakat, terutama siswa tidak mampu. Masalah yang tampaknya sepele, tetapi telah mengakibatkan masalah sosial baru. Siswa miskin yang tidak mampu membayar biaya study tour banyak yang memaksakan diri hingga akhirnya terlilit utang. Sampai-sampai orang tua rela berkorban apapun demi anak-anaknya.

Menurut Teori Psikologi Pendidikan
Tidak terarahnya Study Tour ini karena dianggap telah melampaui batas-batas sebab dilaksanakan terlalu jauh. Masalah utamanya bukan jauh dekatnya namun lebih kepada biaya yang harus dikeluarkan oleh murid untuk mengikuti kegiatan ini. Dan lagi dilakukannya di luar negeri lagi, negeri sendiri saja tidak begitu kenal. Pihak sekolah seharusnya mempertimbangkan perkembangana murid mereka sudah sejauh mana. Sebaiknya, dievaluasi lagi cara belejar siswa, kognitif siswa setelah tahu perkembangan siswa, pertimbangkan lagi kemampuan ekonomi siswa apakah nisa dilaksanakan tanpa merugikan pihak-pihak lainnya.

Menurut Teori Pendidikan Keluarga
Keluarga sebagai rumah pertama kita sebgai pelajar/siswa seharusnya orang tua lebih memperhatikan anaknya member support kepada mereka sebab ekonomi keluarga yang tidak mampu nasehatilah dia, motivasi dirinya. Pendidikan anak, mengatakan bahwa anak hendaknya mulai ‘dididik’ sejak lahir. Menjadi orang tua yang bertanggungjawab dan dapat memberikan bekal pendidikan bagi anaknya memang tidak mudah. Hingga kini, tidak ada sekolah untuk menjadi bapak atau ibu, sehingga kesiapan seorang ayah dan ibu sangatlah diperhatikan sejak dari awal memutuskan untuk membina rumah tangga.

Menurut Teori Bimbingan Sekolah
Artikel diatas menyebutkan mengenai sebuah permasalah pendidikan yg berhubungan dengan status ekonomi , menurut teori bimbingan belajar :
Pendidikan seharusnya masih dapat terus berjalan tanpa harus dibenturkan oleh permasalah mengenai masalah karna di Indonesia khususnya telah banyak dipergunakan jasa-jasa beasiswa bagi para murid2 yg berprestasi tapi idak mampu dan murid2 yg memang benar2 ingin bersekolah tapi sama sekali tidak mampu.

Daftar Pusaka :
http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/25/psikologi-pendidikan-sub-disiplin-ilmu-psikologi/

http://linakura.multiply.com/journal/item/9


http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009/01/16/pendidikan-dalam-keluarga/

Suadji,S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah.Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.