Collection

Collection
.

Kamis, 24 November 2011

Pembahasan antara materi bacaan dengan jurnal


1.      Jurnal yang membahas mengenai kurikulum di Indonesia 

           Didalam jurnal yang berjudul Peran Orang Tua dan Pendidik dalam Mengoptimalkan Potensi Anak Berbakat Akademik,saya dapat menangkap sebuah makna yang sama dengan pembahasan mengenai kurikulum diferensiasi sesuai dengan materi perkuliahan yang seharusnya diadakan pada tanggal 24/12-2011 ini,karena dalam jurnal ini dapat kita baca bahwa didalamnya juga terdapat bagaimana modifikasi diferensiasi untuk membuat anak berbakat semakin mampu meningkatkan produktifitasnya.

          Sesuai dengan defenisi dan pembahasan yang berada dalam buku karangan buk Utami munandar ini dijelaskan bahwa : kurikulum secara umum mencakup semua pengalaman yang diperoleh siswa di sekolah,dirumah,dan didalam masyarakat dan yang membantunya mewujudkan potensi-potensinya. Hal ini sesuai dengan isi jurnal sendiri yang menyebutkan juga bahwa selain peran orang tua,peran guru,dan juga konselor juga sangat penting sebagai pemicu potensi anak-anak berbakat ini. Selain itu untuk melayani kebutuhan pendidikan anak berbakat perlu diusahakan pendidikan yang berdiferensiasi, yaitu yang memberi pengalaman pendidikan yang disesuaikan dengan minat dan kemampuan intelektual siswa (Ward,1980). Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah keberbakatan tidak akan muncul apabila kegiatan belajar terlalu mudah dan tidak mengandung tantangan bagi anak berbakat sehingga kemampuan mereka yang unggul tidak akan tampil (Stanley,dikutip Utami Munandar,1992).

           Hal ini sama dengan isi jurnal yang menyebutkan beberapa model yang dapat dipenuhi untuk mengembangkan anak berbakat dalam ruang kelas. Untuk guru dapat mempertimbangkan dalam membuat perubahan dalam empat bidang, yaitu: 

1.       1.Isi kurikulum  (apa yang siswa pelajari)
2.     2. Proses yang melibatkan siswa (bagaimana siswa bekerja dengan informasi)
3.   3.   Produk pelajaran (bagaimana siswa menunjukkan apa yang mereka tahu).
4.      4.Lingkungan belajar

         Model pembelajaran ini juga dibahas dalam teori modifikasi kurikulum tersebut,sebagaimana disebutkan oleh Warker (1982) yang menekankan bahwa kurikulum anak berbakat modifikasi dalam empat bidang ,yaitu : materi (konten) yang diberikan,proses atau metode pembelajaran,produk yang diharapkan dari siswa,dan lingkungan belajar.

       Sehingga kesimpulan yg dapat kita ambil dari isi jurnal dan materi bacaan ini adalah dengan menggunakan kurikulum diferensiasi anak-anak berbakat semakin terpacu untuk meningkatkan potensi mereka,sehingga tidak terjadi kebosanan dan membuat mereka menjadi tertantang untuk semakin ingin mencoba hal yang baru.

2.      Membahas permasalahan di Belanda (International)

          Didalam jurnal ini dapat kita lihat bagaimana diskronitas perkembangan yang terjadi di Belanda,mereka mempermasalahkan bagaimana menanggapi anak yang mempunyai kebutuhan khusus atau bisa disebut anak yang memiliki bakat lain dari seumuran biasanya. Mereka mengeluh mempunyai siswa yang berbakat dan mempunyai intelegensi yang tinggi,karena mereka memperkirakan bahwa dengan adanya anak-anak yang berintelegensi yang tinggi pola pengasuhan dan pendidikannya akan semakin sulit dilakukan,akhirnya belanda pun memberikn jalan keluar dengan mendirikan sekolah-sekolah khusus anak yang mempunyai  kemampuan lebih.

          Sehingga apabila dihubungkan dengan teori yang berada dalam buku bacaan arangan Utami Munandar ini dapat kita bahas bahwa dengan mendirikan sekolah saja,tanpa memodifikasi lingkungannya sesuai dengan kebutuhan anak-anak tersebut hasilnya akan sama saja,disinilah dibutuhkan teknik modifikasi diferensiasi dan metode-metode pengajaran yang telah dibahas diatas tadi,sehinggal dengan mulai menertibkan anak-anak yang berbakat dengan pola pendidikan seperti itu akan diyakini dan dapat diprediksi anak-anak ini semakin dapat mengoptimalkan dan mewujudkan keinginan mereka dengan sekreatif mungkin.

3.      Perbandingan antara dua jurnal.

            Tidak ada perbandingan signifikan yang terjadi,karena inti dari permasalahan keduanya menyangkut bagaimana anak berkebutuhan khusus mempunyai kepentingan yang memang wajib untuk dipenuhi karena apabila mereka tetap diperlukan sama dengan teman-temannya yang biasa saja,hal ini dapat membuat semangat serta motivasi mereka menurun,hal ini tentunya akan mengakibatkan sesuatu yang tidak diharapkan.

 Sumber : Prof.Dr.Utami Munandar (Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat) hal : 138-dst.




Kamis, 17 November 2011

Apa-apan ne??????


        Pas masuk kelas tiba-tiba ada empat orang yang memang mukanya sudah sering terlihat disekitar kampus tapi mengenai identitasnya masih kurang ngerti… ne ada apa ya?? Tapi setelah buk Dina memasuki kelas dan menagih janji kami untuk menampilkan performance setiap pertemuan after mid,kakak-kakak tadi mulai memperkenalkan diri mereka masing-masing, dan ternyata hari ini mereka yang memberikan pengajaran dikelas kreativitas.

              Awalnya deg-degan juga sih karena gak tau apa yang akan terjadi,setelah basa-basi sedikit kakak itu pun mulai memberikan kami perintah dengan menarwankan kertas origami satu per orang,setelah itu kami pun disuruh duduk sebagai kelompok sesuai warna kertas origami tadi. Ini dia nih yang buat pikiran karena dari dulu sampai sekarang aku paling gak bisa bermain-main dengan kertas origami,huh…aku mulai heran sebenarnya kemampuanku dimana ya???

             Kami pun ditugaskan untukmembuat sebuah bentuk benda apapun itu dari 3 buah kertas origami tersebut dan menceritakan kisahnya serta mengaitkan proses pembuatannya dengan masing-masing dua buah teori mengenai metodepengajaran dalam waktu 10menit…

              Waktu demi waktu pun berputar,hingga setelahperformance dari setiap kelompok seorang kakak yang aku lupa siapa namanya memberikan komentar mengenai kinerja kami tadi,yang terkejutnya awalnya mereka berbicara maniz-maniz,lembut gitu berubah menjadi garang dan menakutkan,menyudutkan dan pokoknya shock terapi yang sukses dech… walau pada akhir pertemuan aku tau maksud kakak  tadi bukan semata-mata ingin menggurui dan menyalahkan kelompok,tadi ada sebuah pesan yang tersirat yang bagiku sangat berkesan dan bermanfaat senagai bekal ku nantinya untuk menjalani impian sebagai dosen..

Disamping itu pemahaman mengenai materi perkuliahan ini tersampaikan dengan cukupmenarik. So far mengesankan dan menyenangkan,tapi gak bisa bohong kalau ada rasa gimana gitu sama tingkah spontan kakak tadi…. Itu aja dech testimony untuk hari ini. Makasih… ^_^