Collection

Collection
.

Rabu, 26 September 2012

Fungsi Umum Teori Belajar dengan Pengalaman serta Kaitan dengan Perspektif Psikologis

Setelah membuat mindmap mengenai tinjauan awal dari belajar ini, ada baiknya jika kita juga mendalami dan lebih memahami nya lewat contoh dari pengalaman kita, karena sebuah teori akan lebih mudah dimegerti jika pengaplikasiannya dari diri kita sendiri. Dibawah ini akan dipaparkan mengenai fungsi umum belajar dengan disertai beberapa pengalaman saya.

  1. Fungsi umum teori belajar (Tabel 1.2)
1.      Sebagai kerangka riset
Fungsi ini terkait dengan syarat bahwa teori harus memuat prinsip yang dapat diuji;
Contoh pengalaman : Sewaktu berdiskusikan untuk tugas dari satu mata kuliah, setiap anggota harus mempunyai pendapat-pendapat kami yang memang berlandaskan pada teori, karena dengan begitu tugas tersebut akan dapat dijadikan sebagai bahan untuk lebih memahami inti dari matakuliah, sebaliknya jika setiap pendapat yang diberikan hanya berupa intuisi dari masing-masing anggota kelompok saja hasilnya akan mengambang dari sesuatu yang ingin dicapai.
Disini kerangka riset yang akan terbentuk jika setiap anggota memberikan pendapat sesuai teori yang memang telah teruji berkualitas untuk penambahan kuliah.
2.      Memberikan kerangka organisasi untuk item-item informasi.
Ketika suatu mata kuliah mempunyai subtopic yang sangat banyak, saya akan membuat mindmap untuk mempermudah pemahaman saya dalam mata kuliah tersebut.

Disini fungsi teori beljar memberikan kerangka organisasi terlihat pada mindmap yang hanya menampilkan item-item informasi.

3.      Mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleks.
Ketika kami pergi berlibur kepantai, adik saya yang berumur 5 tahun mengatakan bahwa ombak yang pasang surut dikarenakan adanya angin yang kencang, sedangkan saya yang sudah sebagai mahasiswa mempunyai pemikiran yang lebih kompleks mengenai mengapa ombak dipantai itu pasang surut.
Disini identifikasi sifat  dari peristiwa yang kompleks tersebut terlihat saat saya dan adik saya menganalisis penyebab pasang surutnya ombak dipantai.
4.      Mereorganisasi pengalaman sebelumnya.
Ketika saya tinggal di Padang, jam tujuh malam saya sudah tidak diperbolehkan keluar rumah apapun alasannya, karena dianggap dapat mendatangkan hal-hal yang tidak baik. Namun ketika tinggal di Medan dan keadaan yang mengharuskan untuk terkadang keluar rumah dimalam hari ternyata hal tersebut tidak terbukti, itu semua tergantung pada diri sendiri dan bagaimana menjaga diri.
Disini, saya mereorganisasi pulang malam jam tujuh ketika saya tinggal di medan dan tinggal di padang.
5.      Bertindak sebagai penjelasan kerja dari peristiwa.
Ketika mendapat teori mengenai OCD (Obsessive Compulsive Disorder),yang memiliki beberapa ciri-ciri, yang salah satunya adalah dimana seseorang merasa dikelilingi dengan kecemasan mengenai suatu hal yang belum tentu benar, contohnya perilaku menutup pintu, orang yang mengalami OCD ini akan berulang-ulang melihat pintu tersebut untuk memastikannya telah terkunci atau belum. Hal yang sama saya alami ketika mematikan kompor gas, saya akan berulang-ulang memastikan apakah kompor gas tersebut telah mati atau belum.
Disini saya akhirnya mendapat penjelasan mengenai peristiwa yang saya alami setelah mendapat penjelasan tentang teori OCD.

  1. Uraian dan Penjelasan Terkait Bagan 1.1
Diawali dengan bagan yang menjelaskan mengenai Perspektif behavioris, terdapat cabang mengenai pengkondisian klasik, system Hull, teori Gutrie, dan koneksionisme Thorndike. Pengkondisian klasik membahas refleks dan reaksi emosi sederhana. Contohnya dapat dilihat dari prilaku saya dalam bereaksi mengenai pandangan yang berbeda saat saya tinggal di padang dan di medan, sama dengan teori Pavlov mengenai pengkondisian klasik, stimulus yang diberikan akan mempunyai reaksi atau respon yang berbeda, begitu juga dengan saya, ketika saya pulang jam tujuh malam di padang, saya akan diberi peringatan dan ancaman bahwa akan ada hal-hal yang tidak baik yang bisa saya terima, namun berbeda saat saya pulang jam tujuh malam di medan, saya tidak mendapatkan konsekuensi seperti yang biasa saya dapatkan.
            Koneksionisme mendeskripsikan belajar respon mandiri terhadap situasi, hal ini dapat dilihat bagaimana saya mencoba merespon apa yang saya dapatkan berdasarkan hasil belajar yang telah saya lewati, walaupun respon saya tersebut masih berupa respon mandiri dan belum tentu benar. Seperti respon saya mengenai cirri-ciri dari OCD tersebut, saya merasa bahwa salah satu cirri tersebut saya alami, akan tetapi hal tersebut belum dapat dikatakan sebagai kenyataan bahwa saya menderita OCD dikarenakan belum banyak bukti pendukung lainnya.

Bagan kedua menggambarkan mengenai Perspektif Kognitif, dengan 3 cabang, yaitu teori Gestalt, teori pemprosesan informasi, teori dan model motivasional. Psikologi gestalt fokus pada peran persepsi dalam memecahkan masalah. Ini terkait dengan bagaimana saya menemukan cara untuk menggunakan mindmap dalam proses belajar saya. Persepsi saya yang mengatakan bahwa dengan menggunakan mindmap tersebut akan membantu saya telah terbukti dan memang menjadi cara untuk memecahkan masalah. Jadi, teori gestalt disini mempunyai keterkaitan dengan apa yang persepsi dan apa yang saya lakukan tersebut.

Pada bagan ketiga terdapat Perspektif Interaksionis, dengan 2 cabang yaitu kondisi belajar Gagne dan teori kognitif sosial Bandura. Teori kognitif sosial Bandura disini juga terkait dengan pengalaman saya saat berdiskusi kelompok, anggota kelompok kami harus memberikan informasi yang sesuai dengan landasan teori agak dapat dipertanggung jawabkan, disini kognitif berperan tentunya, kemudian dalam mengerjakan tugas tentunya kami akan menggabungkan setiap pendapat yang kami punya, disinilah social kami dinilai bagaimana kami dapat berprilaku sebagai makhluk sosial.

Terakhir, bagan keempat terdapat Teori Perkembangan Interaksionis, dengan 2 cabang yaitu teori perkembangan kognitif Piaget dan teori kultur-historis Vygotsky. Dalam hal ini pengalaman saya dan adik saya di pantai sangat terkait dengan teori perkembangan dari Piaget, dibuktikan dengan bagaimana adik saya yang masih pada tahap operasional konkrit mengatakan bahwa ombak yang pasang surut disebabkan oleh angin, berbeda dengan saya yang berada pada tahap operasional formal yang bisa menganalisa bagaimana ombak tersebut pasang surut berdasarkan alasan yang lebih ilmiah lagi.

Sabtu, 15 September 2012

Rangkuman Kelompok

Anggota Kelompok 11 : Lia Hairani      10-001
                                     Sri Saputri        10-008
                                     Khairunisa PU   10-116

Setelah melakukan tugas individu secara perorangan mengenai hasil diskusi teori kami minggu lalu, kami mendapatkan kesimpulan bahwa pemahaman yang didapat dari masing-masing kelompok telah hampir bersamaan. Karena kami menyadari bahwa teori belajar Gagne baru kami temukan pada semester ini sehingga baru hanya sedikit dari isi teori yang baru dapat kami aplikasikan jika dihubungkan kepada sebuah kasus. Diantaranya yang dapat kami jabarkan adalah :

Gagne memiliki 3 prinsip dari pembelajaran efektif dalam analisis tugas latihan :
1.      Memberikan pembelajaran mengenai seperangkat tugas-tugas komponen yang diarahkan untuk membangun tugas final.
2.      Memastikan bahwa setiap tugas komponen dikuasai.
3.      Sekuensi tugas komponen untuk memastikan transfer yang optimal ke tugas final.

Selain dari pada itu, kami juga menggunakan ragam hasil belajar menurut Gagne, yaitu : informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik/gerak dan sikap.

Gagne juga mempunyai inti-inti dari kegiatan belajar yang juga dapat saya hubungkan dengan pengalaman tadi, diantaranya adalah :
A.    Menyajikan ciri-ciri stimulus.
B.     Memberikan pedoman belajar.
C.     Memunculkan kinerja.
D.    Memberikan tanggapan dan umpan balik.

Rabu, 12 September 2012

Pengalaman dan Analisis dengan Teori


A. Pengalaman
Sebuah pengalaman yang merupakan proses belajar untuk saya , ya betul itu la yang saya rasakan saat berdebat mengenai suatu permasalahan , permasalahan itu terjadi karena saya adalah anak yang kekanak-kanakan dan selalu bersifat egois dan pada akhirnya membuat teman spesial saya merasa kurang nyaman dengan hubungan kami, dia pun meminta saya untuk berubah dan belajar menjadi lebih baik, kini tugas yang harus saya selesaikan adalah cara untuk membuat hubungan kami menjadi lebih nyaman dan menjadi diri yang lebih dapat berfikir dewasa, teman saya tersebut pun berjanji membantu dan membimbing saya hingga ia memberikan saya sebuah insight bagaimana langkah-langkah yang harus dilalui untuk bisa menuju ke keinginan kami tersebut.
Dia pun memberikan saya kata-kata kunci seperti : untuk menjadi dewasa kita harus dapat berfikir positif thingking dan tidak membesar-besarkan masalah yang memang tidak seharusnya, dan banyak lagi. Disitu saya baru menyadari bahwa selama ini saya sering sekali berprilaku kekanak-kanakan, tetapi walau bgitu teman saya tetap sabar membimbing saya untuk menjadi pribadi yang baru dan lebih baik lagi nantinya.
Setiap perubahan yang saya lakukan, dia selalu memberikan saya penghargaan walaupun hanya berbentuk pujian, namun ketelatenan nya dalam mengubah saya membuat saya bersemangat menjalaninya, hal yang tak bisa dilupakan saat-saat itu adalah tidak hanya lewat tatap muka ia mendampingi saya namun juga lewat komunikasi dari media sosial lainnya.
B. Analisis dengan Teori Belajar
Gagne memiliki 3 prinsip dari pembelajaran efektif dalam analisis tugas latihan :

1.      Memberikan pembelajaran mengenai seperangkat tugas-tugas komponen yang diarahkan untuk membangun tugas final.
Hal ini sama dengan yang dilakukan oleh teman saya yang hanya memberikan klu-klu atau kata kunci atau bisa hanya berupa komponen-komponen yang dia arahkan untuk bisa menjadi lebih dewasa dari sebelumnya, dewasa disini adalah tugas final yang ingin dicapai.

2.      Memastikan bahwa setiap tugas komponen dikuasai.
Ini terlihat saat teman saya betul-betul menjelaskan hal-hal itu dengan sangat fleksibel sehingga cepat dimengerti dan dikuasai oleh saya.

3.      Sekuensi tugas komponen untuk memastikan transfer yang optimal ke tugas final.
Tahapan-tahapan (sekuensi) yang kami lalui dalam mencapai keinginan kami, yaitu untuk membangun hubungan yang lebih nyaman tentunya tidak sembarangan, kami melalui secara bertahap mulai dari hal yang mudah hingga ke tahap akhir yang paling susah.

Selain dari pada itu, pengalaman yang saya alami tersebut dapat dimasukkan dalam salah satu ragam hasil belajar menurut Gagne. Dari kelima ragam tersebut terdapat 3 yang akhirya terwujud dari proses tersebut, yaitu :
a.       Informasi verbal
Dengan mendapat insight dari teman saya itu, saya lebih fleksibel untuk berbagi cerita yang didalamnya dapat dimasukkan sebagai informasi verbal.
b.      Strategi kognitif
Saya mulai dapat berfikir dan menelaah mana yang sebaiknya saya kerjakan dan mana yang tidak boleh untuk berubah kearah yang lebih baik tersebut.
c.       Sikap
Dan akhirnya sikap saya berangsur-angsur berubah menjadi pribadi yang lebih dewasa.

Gagne juga mempunyai inti-inti dari kegiatan belajar yang juga dapat saya hubungkan dengan pengalaman tadi, diantaranya adalah :

A.    Menyajikan ciri-ciri stimulus.
Stimulus yang diberikan teman saya tersebut pada awalnya untuk menyadarkan saya agar lebih ddewasa adalah berdebat mengenai diri saya yang sekarang.

B.     Memberikan pedoman belajar.
Pedoman disini dapat dimaksud dengan informasi dari dia tentang cirri-ciri gimana sih orang yang gak kekanak-kanakan lagi seperti yang biasa saya lakukan.

C.     Memunculkan kinerja.
Bentuk dari kinerja disini yang saya alami adalah bagaimana menahan pemikiran-pemikiran saya yang terlaku berlebih-lebihan dan negative thingking kepada hal-hal yang tidak wajar.

D.    Memberikan tanggapan dan umpan balik.
Teman saya selalu memberikan feedback kepada saya ketika setelah beberapa saat  dan memberikan tanggapannya tentang diri saya yang sekarang berupa pujian-pujian.

Selasa, 11 September 2012

Kondisi Belajar Robert Gagne


Kelompok 11 : Lia Hairani          10-001
                        Sri Saputri         10-008
                         Khairunisa P U 10-116



          Keterampilan, apresiasi, dan penalaran manusia dengan semua variasinya, dan juga harapan, aspirasi, sikap, dan nilai-nilai manusia, umumnya diakui bahwa perkembangannya sebagian besar bergantung pada peristiwa yang disebut dengan belajar.(Gagne,1985,h.1)

          Tiga prinsip dari pembelajaran efektif yang disebutkan oleh Gagne dalam analisis tugas latihan adalah : a) memberikan pembelajaran mengenai seperangkat tugas-tugas komponen yang diarahkan untuk membangun tugas final; b) memastikan bahwa setiap tugas komponen dikuasai; dan c) sekuensi tugas komponen untuk memastikan transfer yang optimal ke tugas final (Gagne, 1962a, 1962b).

        Faktor yang dapat memberikan perbedaan dalam pembelajaran : Pertama, analisisnya tentang kegiatan belajar manusia membawanya ke identifikasi lima domain atau keragaman hasil belajar yang berbeda-beda yang merepresentasikan rentang prestasi manusia. Kedua, dia mengidentifikasi keadaan internal dan langkah pemprosesan informasi yang diperlukan untuk belajar di dalam domain atau kategori itu, dan Ketiga, persyaratan untuk pembelajaran yang mendukung belajar. Tarakhir, pedoman untuk mendesain pembelajaran juga memuat riteria seleksi media.
  
Keunikan Hakikat Belajar Manusia
Elemen penting dalam analisis Gagne adalah kaitan belajar dengan perkembangan, kompleksitas belajar pada manusia, dan maslah khusus dengan pandangan-pandangan sebelumnya.
  
Defenisi Belajar
Menurut Gagne, tidak ada defenisi belajar yang memadai karena belajar bukan merupakan proses tunggal. Oleh karena itu, tugas teori belajar adalah mengidentifikasikan seperangkat prinsip yang : (a) mengakomodasi baik itu kompleksitas maupun variasi belajar manusia, dan (b) mengeneralisasikan ke semua situasi yang beragam dan situasi dimana belajar tertentu. Namun Gagne juga berpendapat bahwa jika ingin mendeskripsikan tentang belajar manusia yang memadai harus berlaku disetiap aktivitas manusia diberagam latar dan situasi dimana belajar itu terjadi. Juga, belajar menghasilkan disposisi yang dipertahankan yang dibuktikan oleh kinerja tertentu.

Komponen belajar
Gagne mempunyai kerangka untuk belajar yang didalam kerangka tersebut mempunyai 3 komponen diantaranya : a. system untuk menjelaskan diversitas kapabilitas manusia; b. proses pemerolehan kapabilitas; dan c langkah-langkah dalam pembelajaran yang mendukung setiap langkah dalam belajar.

Lima ragam belajar menurut Gagne : informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik/gerak dan sikap. Kondisi belajar menurut Gagne yaitu kondisi belajar internal dan eksternal. hasil belajar itu ada 5, yang masuk hasil belajar kognitif menurut Gagne  ada tiga macam adalah informasi verbal, keterampilan intelektual, dan strategi kognitif. Sedangkan motorik dan sikap adalah hasil belajar yang lain.

Sembilan tahapan belajar :
Deskripsi
Tahapan
Fungsi
Persiapan Belajar






1.      Memerhatikan
2.      Harapan
3.      Pengambilan kembali (informasi yang relevan dan/ atau keterampilan) untuk dibawa ke ingatan kerja

Memberikan peringatan bagi pemelajar terhadap adanya stimulus
Mengorientasikan pemelajar pada tujuan belajar
Memberi ingatan tentang kapabillitas yang diperlukan
Akuisisi dan kinerja






4.      Persepsi selektif terhadap ciri stimulus
5.      Pengkodean Semantik
6.      Pengambilan kembali dan renspons
7.      Penguatan

Memungkinkan penyimpanan stimulus penting secara temporer didalam ingatan kerja
Transfer ciri stimulus dan informasi terkait ke dalam ingatan jangka panjang
Mengembalikan informasi yang tersimpan ke penggerak respons individual dan mengaktifkan respons
Mengkonfirmasian harapan pemelajar tentang tujuan belajar
Transfer Belajar




8.      Pengambilan petunjuk
9.      Kemampuan generalisasi



Memberikan petunuk tambahan untuk pengingatan kapabilitas di waktu mendatang
Memperkaya transfer belajar ke situasi baru

Hakikat belajar yang kompleks menurut Gagne ada dua yaitu Prosedur dan Hierarki Belajar.

Prinsip Pembelajaran
Asumsi Gagne tentang pembelajaran di kelas mencakup sifat dari pembelajaran dan proses yang disebut sebagai desain pembelajaran.
Inti dari kegiatan pembelajaran adalah menyajikan cirri-ci stimulis,memberikan pedoman belajar,memunculkan kinerja,dan memberikan tanggapan dan umpan balik.
Merancang Pembelajaran Untuk Keterampilan Yang Kompleks
menurut gagne rancangan pembelajaran untuk keterampilan yang kompleks menyajikan peristiwa pembelajaran untuk urutan keterampilan yang ada dalam prosedur dan hirarki belajar.
Isu Pokok Dalam Merancangan Pembelajaran
identifikasi kapabilitas yang akan dipelajari,analisis tugas atas tujuan,pemilihan peristiwa pembelajaran yang cocok.
Kelemahan dari Teori Gagne
Dalam teori  gagne ia mengembangkan teori kondisi belajar untuk menjelaskan berbagai macam proses psikologis yang terlihat didalam riset tentang belajar sebelumnya dan untuk menspesifikasikan dengan tepat urutan kegiatan pembelajaran untuk proses-proses yang teridentifikasi.