Mungkin memang kelalaian dan sikap hanya mau
menerima merupakan sifat yang sangat susah untuk dihilangkan dari kebiasaan
yang telah ada, karena itulah disini bu Dina selaku dosen pengampu mata kuliah
Psi. Belajar memberikan kami sebuah stimulus untuk kami respon dikarenakan
ketidak acuhan kami, stimulus yang merupakan kasus yang datang dari kami
sendiri. Kasus yang akan saya analisis ini adalah “ Mengapa mahasiswa psikologi
USU yang mengambil mata kuliah psikologi belajar TA 2012/2013 semester ganjil
sebahagian besar tidak memberikan tanggapan di grup sehubungan dengan rencana
melakukan observasi di lapangan?". Dan kasus ini juga akan saya
kaitkan dengan teori dari Albert Bandura.
Albert Bandura adalah tokoh dari teori kognitif-sosial, asumsi dasar dari teori
kognitif-sosial adalah bahwa observasi dan proses pengambilan keputusan adalah
mekanisme kunci dalam perolehan prilaku sosial dan anti sosial, prilaku
mahasiswa psi.belajar dengan ketidak acuhan mereka dalam menanggapi rencana
observasi lingkungan dapat dikaitkan dengan asumsi dasar tersebut karena
mungkin sikap tersebut menandakan prilaku kurangnya sikap tanggap cepat
terhadap lingkungan sosialnya atau kurang mengobservasi apa yang terjadi dengan
lingkungannya, hal ini tentu bisa menuju ke prilaku antisosial sehigga
ketidakacuhan pun lahir sebagai hasil dari prilaku kurang observasi tersebut.
Setelah itu dalam teori Albert Bandura juga
terdapat karateristik situasional yang mempengaruhi reaksi pengamat terhadap
model adalah : a) atribut model; b) tingkat ketidakpastian tentang arah
tindakan tertentu; c) tingkat penguatan yang ada dalam situasi. Nah, hal ini
juga berpengaruh terhadap prilaku mahasiswa dalam memberikan tanggapan
tersebut, karena menurut sudut pandang saya, mahasiswa masih kurang jelas
mengenai apa tugas dan bagaimana jalannya tugas tersebut sehingga saya merasa
mahasisa berada pada masalah dalam poin no.2 tersebut.
Kemudian setelah itu terdapat peran ketangguhan diri, dimana defenisi
dari keyakinan akan ketangguhan diri adalah keyakinan pada kemampuan diri
seseorang untuk mengorganisasikan dan melaksanakan tindakan yang diperlukan
untuk mendapatkan capaian tertentu (Bandura,1997, h. 3). Tanggapan mahasiswa yang kurang tersebut
menurut pandangan saya merupakan kurangnya ketangguhan diri dari mahasiswa
tersebut sehingga mereka lebih baik memilih untuk tidak mengajukan pendapat
daripada harus mengajukan pendapat tapi tidak tepat.
Terakhir pendapat yang dapat saya ajukan
mengenai kasus ini adalah efek dari keyakinan akan ketangguhan diri yang rendah
yang berkaitan dengan tugas yaitu yang pertama, ada upaya lamban, hal ini dapa terlihat dari respon yang kurang
dari mahsiswa tersebut kemudian yang kedua ada
kemungkinan mudah meninggalkan tugas saat menghadapi kesulitan, pada efek
kedua ini menurut sudut pandang saya sebagai mahasiswa tersebut mungkin banyak
mahasiswa menganggap daripada harus memikirkan hal yang membuat pusing kenapa
tidak dibiarkan saja yang lain untuk mencari kesimpulan sendiri dan lebih
memilh abstain saja. Memang hal tersebut sangat tidak pantas untuk menjadi
pribadi seorang mahasiswa karena dianggap takut untuk mengeluarkan pendapat
sendiri.
Demikianlah analisis yang dapat saya berikan,
semoga kedepan tidak lagi terjadi hal yang serupa karena dapat mengurangi
keefektifan jalannya perkuliahan ini, saya yang juga sebagai mahasiswa yang
mengikuti perkuliahan ini sangat merasa menyesal akan keterlambatan respon yang
diharapkan tersebut dan setiap peristiwa merupakan proses belajar. Sekian dan Terima
kasih….^^