Collection

Collection
.

Senin, 14 Maret 2011

INTELEGENSI

      Konsep intelegensi menimbulkan kontroversi dan debat panas, sering kali sebagai reaksi terhadap gagasan bahwa setiap orang punya kapasitas mental umum yg dapat diukur dan dikuantifikasi dalam angka. Psikolog pendidikan memperdebatkan apakah kita punya kapasitas mental umum ataukah sejumlah kapasitas mental spesifik.Juga,apakah kita punya beragam kapasitas mental, lalu apa kapasitas itu?? Berapa banyak yg kita punya??
      Novelis Inggris abad ke-20 Aldous Huxley mengatakan bahwa anak-anak itu hebat dalam hal rasa ingin tahu dan intelegensi nya.Apa yg dimaksud Huxley ketika dia mengatakan kata intelegensi (intelegence)?? Intelegensi adalah salah satu milik kita yg paling berharga, tapi bahkan orang yg paling cerdas sekalipun tidak sepakat tentang apa intelegensi itu. Berbeda dengan berat tinggi badan dan usia, intelegensi tidak dapat diukur secara lansung. Anda tidak dapat mengintip kepala murid anda untuk mengamati intelegensi yg ada didalamnya. Kita hanya bisa mengevaluasi intelegensi murid secara tidak lansung degan cara mempelajari tindakan intelegensi murid. Kita lebih banyak mengandalkan pada tes intelegensi tertulis untuk lebih memperkirakan intelegensi murid.
      Minat terhadap ahli sering kali difokuskan pada perbedaan individual dan penilaian individual (Kaufman & Lictenberger, 2002; Lubinski,2000; Molfse & Martin,2001). Perbedaan individual adalah cara dimana orang berbeda satu sama lain secara konsisten dan tetap. Kita bisa bicara tentang perbedaan individual dalam hal kepribadiannya (personalitas) dan dalam bidang-bidang lain,namun intelegensilah yg paling banyak diberi perhatian dan paling banyak dipakai untuk menarik kesimpulan tentang perbedaan kemampuan murid.

Sumber : Santrock., J.W. (2008), Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group hal: 134

Permasalahan : Dari sember diatas, Apakah yg bisa kita tarik mengenai intelegensi ??Dan bagaimana mengenai pengukuran tes tersebut??

Pembahasan : Menurut referensi diatas,dan menurut buku psikologi umum yg saya dapat, Intelegensi adalah kemampuan kognitif yg dimiliki individu untuk berhadapan dengan lingkungan. kognitif disini tentulah sudah jelas berhubungan dengan otak kita,dan berhubungan dengan lingkungan disini dapat dicontohkan seperti :
- Mempelajari pengalaman baru
- Menalar dg baik.
- Menyelesaiakan masalah dg efektif.
Kemampuan kognitif atau intelegensi dipengaruhi oleh genetika dan lingkungan sekitarnya. Intelegensi tidak dapat berubah-ubah tapi skor intelegensi dapat berubah, mengenai tes intelegensi dikatakan valid jika memenuhi persyaratannya terutama di bagian administrasinya,karna walaupun tes itu berjalan dg baik jika administrasi nya saja sudah bermasalah data yg akan diperoleh tidak akan optimal.
Semakin baik kemampuan intelegensi seseorang semakin baik dia memecahkan masalah dalam lingkungan sekitarnya.

Demikian,pendapat saya mengenai intelegensi semoga dapat masukan dari para pembaca dan dosen pengampu. Terima kasih...^_^

Selasa, 08 Maret 2011

Penilaian Terhadap Anggota Kelompok

     Waah....Pembahasan mengenai teori kognitif dan motivasi tidak menjadi momok dalam Psikologi Pendidikan kali ini,karena pengampu mata kuliah kami memberikan stimulus yg membuat para mahasiswa menjadi tertantang dan lebih termotivasi dalam mengikuti perkuliahan ini.
    Menurut teori dari Johari Windows ada dua komponen penting yaitu : saya dan orang lain,"Ketika saya tahu dan orang lain tahu itu disebut terbuka,saya tahu dan orang lain tidak tahu itu disebut rahasia,ketika orang lain dan saya tidak tahu itu disebut misteri,dan ketika orang lain tahu tetapi saya tidak tahu itu disebut blind(buta)".
     Hal tersebut kemudian diaplikasikan kesebuah kegiatan yaitu penilaian mengenai teman2 sekelompok yang terdiri dari 3 orang perkelompok,Johari windows kemudian memberikan stimulus kembali,saat kita tidak dapat menerima pendapat teman2 kita mengenai karateristik kita sendiri,kita dapat keluar dari kelompok tersebut sehingga teman yg lain dapat menginterpretasikan pendapat mereka.
      Dan penilaian yg saya berikan kepada kedua teman saya,tentunya juga dilandasi dg pemikiran yg menggunakan kognitif(otak).Dan berhubungan juga dengan Teori Piaget mengenai skema.
"Skema adalah sebuah konsep atau kerangka yg eksis didalam pikiran seseorang yg dipakai dalam mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi".
Konsep disinalah yg sedang saya pakai dalam menginterpretasikan pendapat saya mengenai kedua teman saya tersebut, yg sebelumnya telah terorganisasikan terlebih dahulu dalam proses kognitif sehingga dapat membedakan sifat diantara keduanya.
      Piaget (1995) juga mengatakan bahwa ada dua proses yg bertanggug jawab atas cara menggunakan dan mengadaptasi skema.yakni asimilasi dan akomodasi.
"Asimilasi adalah suatu proses mental yg terjadi ketika seorang anak yg memasukkan pengetahuan baru kedalam pengetahuan yg sudah ada".Seperti hal nya saya yg memasukkan informasi baru mengenai karateristik kedua teman saya kedalam pengetahuan yg memang telah ada.
"Akomodasi adalah suatu proses mental yg terjadi ketika anak menyesuaikan diri dg informasi baru". Seperti halnya saya juga yg akhirnya menggabungkan informasi yg baru dan lama dan menyesuaikannya yg terjadi dalam proses mental,hingga akhirnya dapat saya interpretasikan menjadi sebuah penilaian terhadap mereka.
Disamping itu,ada faktor lain yg mendorong saya hingga dapat menginterpretasikan pendapat saya yaitu Motivasi.
Kali ini saya akan menghubungkan motivasi saya dalam menilai dan menginterpretasikan karateristik kedua teman saya tersebut menggunakan Teori Motivasi untuk Meraih Sesuatu yg didalamnya terdapat motivasi ekstrinsik dan intrinsik.
"Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yg lain( cara untuk mencapai tujuan". Jika dihubungkan dg kasus penilaian tadi, saya melakukan penilaian2 untuk mereka dan berani menginterpretasikan hasilnya karna saya juga ingin mendapatkan penilaian juga dari mereka, dg kata lain itu adalah cara saya untuk mencapai tujuan saya yaitu mengetahui penilaian mereka tentang saya.
Sedangkan,"Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri),dalam pikiran saya timbul motivasi untuk mau keluar sementara dari kelompok selama teman saya melakukan penilaian,hal ini dapat dikatakan sebagai motivasi internal tersebut.
Hal diatas bergabung menjadi sebuah konsep yg akhirnya dikeluarkan menjadi pendapat.

Senin, 07 Maret 2011

Pengaruh Biologis dan Lingkungan dalam Perkembangan Bahasa

         Ahli bahasa terkenal Noam Chomsky (1957) mengatakan bahwa manusia cenderung mempelajari bahasa pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu.Bukti paling kuat untuk basis biologis dari bahasa bahwa anak-anak di seluruh dunia mencapai titik penting dalam berbahasa pada saat yang hampir bersamaan dalam perkembangan mereka,dan dengan urutan yang hampir sama,meskipun ada banyak variasi dalam input bahasa yang mereka terima.
        Namun,anak jelas tidak belajar bahasa secara terpisah dari lingkungan sosialnya (elson, Aksu-Koc & Johnson, 2001; Snow &Beals,2001). Banyak variasi terjadi dalam perkembangan bahasa ketika pengasuh anak berbeda secara substansial dalam gaya mereka dalam memberikan input. Disisi lain lingkungan berperan signifikan dalam perkembangan bahasa ,terutama dalam penguasaan kosakata (Tamis-LeMonda, Bornstein & Baumwell,2001). Misalnya,dalam salah satu studi, saat anak berusia tiga tahun, anak yg tinggal dalam keluarga miskin menunjukkan kekuragan kosakata jika dibandingkan dengan anak dari keluarga menengah keatas, dan defisit ini terus tampak saat mereka masuk sekolah pada usia enam tahun (Farkas,2001).
      Anak akan lebih cerdas berbahasa jika orang tua dan guru secara aktif melibatkan anak-anak dalam percakapan,memberi pertanyaan, dan menekankan bahasa interaktif ketimbang bahasa perintah.

Sumber : Santrock., J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group hal : 69-70.

Permasalahan : Bagaimana menurut pendapat anda mengenai masalah status ekonomi yg dijabarkan dalam contoh diatas mempengaruhi kelancaran berbahasa anak berusia 3 tahun???

Pembahasan : Menurut pendapat saya, contoh kasus diatas kadang dapat dibenarkan juga,karna dengan kondisi keluarga yg terbilang miskin,kadang kala orang tua dari si anak tersebut tidak mempunyai pendidikan yg maksimal yg dapat mengajarkan dan memberi stimulus anaknya untuk cepat fasih berbahasa hingga anaknya hanya mengandalkan stimulus dari lingkungan luarnya saja,tapi ada kalanya contoh kasus diatas tidak dapat dibenarkan juga,karna keluarga miskin belum tentu terhambat dalam menguasai cara berbahasa,seperti adik saya yg masih berusia 3 tahun yg sudah hampir sangat asih berbahasa,dan sejujurnya kami bukan berasal dari keluarga yg kaya,lalu bagaimana persepsi sesungguhnya dari kasus tersebut??
Semiga teman-teman dan ibuk dapat memberi pencerahan agar tidak terjadi kesalahan dalam hal persepsi. Terima kasih...^_^