A. Pengalaman
Sebuah
pengalaman yang merupakan proses belajar untuk saya , ya betul itu la yang saya
rasakan saat berdebat mengenai suatu permasalahan , permasalahan itu terjadi
karena saya adalah anak yang kekanak-kanakan dan selalu bersifat egois dan pada
akhirnya membuat teman spesial saya merasa kurang nyaman dengan hubungan kami,
dia pun meminta saya untuk berubah dan belajar menjadi lebih baik, kini tugas
yang harus saya selesaikan adalah cara untuk membuat hubungan kami menjadi
lebih nyaman dan menjadi diri yang lebih dapat berfikir dewasa, teman saya
tersebut pun berjanji membantu dan membimbing saya hingga ia memberikan saya
sebuah insight bagaimana langkah-langkah yang harus dilalui untuk bisa menuju
ke keinginan kami tersebut.
Dia
pun memberikan saya kata-kata kunci seperti : untuk menjadi dewasa kita harus
dapat berfikir positif thingking dan tidak membesar-besarkan masalah yang
memang tidak seharusnya, dan banyak lagi. Disitu saya baru menyadari bahwa
selama ini saya sering sekali berprilaku kekanak-kanakan, tetapi walau bgitu
teman saya tetap sabar membimbing saya untuk menjadi pribadi yang baru dan
lebih baik lagi nantinya.
Setiap
perubahan yang saya lakukan, dia selalu memberikan saya penghargaan walaupun
hanya berbentuk pujian, namun ketelatenan nya dalam mengubah saya membuat saya
bersemangat menjalaninya, hal yang tak bisa dilupakan saat-saat itu adalah
tidak hanya lewat tatap muka ia mendampingi saya namun juga lewat komunikasi
dari media sosial lainnya.
B. Analisis dengan Teori Belajar
Gagne
memiliki 3 prinsip dari pembelajaran efektif dalam analisis tugas latihan :
1. Memberikan
pembelajaran mengenai seperangkat tugas-tugas komponen yang diarahkan untuk
membangun tugas final.
Hal
ini sama dengan yang dilakukan oleh teman saya yang hanya memberikan klu-klu
atau kata kunci atau bisa hanya berupa komponen-komponen yang dia arahkan untuk
bisa menjadi lebih dewasa dari sebelumnya, dewasa disini adalah tugas final
yang ingin dicapai.
2. Memastikan
bahwa setiap tugas komponen dikuasai.
Ini
terlihat saat teman saya betul-betul menjelaskan hal-hal itu dengan sangat
fleksibel sehingga cepat dimengerti dan dikuasai oleh saya.
3. Sekuensi
tugas komponen untuk memastikan transfer yang optimal ke tugas final.
Tahapan-tahapan
(sekuensi) yang kami lalui dalam mencapai keinginan kami, yaitu untuk membangun
hubungan yang lebih nyaman tentunya tidak sembarangan, kami melalui secara
bertahap mulai dari hal yang mudah hingga ke tahap akhir yang paling susah.
Selain dari pada itu, pengalaman yang saya
alami tersebut dapat dimasukkan dalam salah satu ragam hasil belajar menurut
Gagne. Dari kelima ragam tersebut terdapat 3 yang akhirya terwujud dari proses
tersebut, yaitu :
a. Informasi
verbal
Dengan
mendapat insight dari teman saya itu, saya lebih fleksibel untuk berbagi cerita
yang didalamnya dapat dimasukkan sebagai informasi verbal.
b. Strategi
kognitif
Saya
mulai dapat berfikir dan menelaah mana yang sebaiknya saya kerjakan dan mana
yang tidak boleh untuk berubah kearah yang lebih baik tersebut.
c. Sikap
Dan
akhirnya sikap saya berangsur-angsur berubah menjadi pribadi yang lebih dewasa.
Gagne
juga mempunyai inti-inti dari kegiatan belajar yang juga dapat saya hubungkan
dengan pengalaman tadi, diantaranya adalah :
A. Menyajikan
ciri-ciri stimulus.
Stimulus
yang diberikan teman saya tersebut pada awalnya untuk menyadarkan saya agar
lebih ddewasa adalah berdebat mengenai diri saya yang sekarang.
B. Memberikan
pedoman belajar.
Pedoman
disini dapat dimaksud dengan informasi dari dia tentang cirri-ciri gimana sih
orang yang gak kekanak-kanakan lagi seperti yang biasa saya lakukan.
C. Memunculkan
kinerja.
Bentuk
dari kinerja disini yang saya alami adalah bagaimana menahan
pemikiran-pemikiran saya yang terlaku berlebih-lebihan dan negative thingking
kepada hal-hal yang tidak wajar.
D. Memberikan
tanggapan dan umpan balik.
Teman
saya selalu memberikan feedback kepada saya ketika setelah beberapa saat dan memberikan tanggapannya tentang diri saya
yang sekarang berupa pujian-pujian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar