Collection

Collection
.

Selasa, 09 Oktober 2012

Analisis Pengalaman dengan teori belajar BF.SKinner


Terkadang teori lebih mudah dimengerti saat kita mencoba mengaitkannya dengan hal-hal yang pernah kita alami sehari-hari atau bisa disebut sebagai pengalaman kita, disini saya akan menceritakan sedikit pengalaman yang dialami oleh adik saya yang menurut saya sangat berhubungan dengan pengaplikasian teori belajar dari BF.Skinner. Posting ini juga bertujuan sebagai kewajiban kami disetiap sebelum memulai perkuliahan “Psikologi Belajar”. Selamat membaca dan diharapkan komen yang dapat membangun ya….^^

Pengalaman
Sore itu, aldi (adik saya berumur 5 tahun) yang mempunyai kebiasaan bermain sepeda hingga menjelang magrib tetap melakukan aktifitasnya tanpa menghiraukan panggilan dari mama saya, dia tetap bermain dengan anak sebaya nya, ketika adzan mulai berkumandang dia pulang mendayung sepedanya kedepan rumah, menaikkan sepedanya hingga kelantai teras. Mama yang telah selesai mandi pun mengomeli aldi dan menyuruhnya untuk mandi sendiri yang itu artinya aldi harus menimba air dari sumur. Spontan saja aldi menolak dan mengatakan tidak mungkin ia dapat menimba air dengan badannya yang kecil dibandingkan dengan ember katrol penimba air tersebut.

Tapi mama pun tidak beranjak dari ruang tamu untuk membantu aldi mandi, hingga ayah datang dan menjewer telinga aldi menuju sumur, aldipun menangis. Malam hari setelah selesai makan malam ayah berpesan kepada kami, “ jika aldi tetap pulang saat adzan berkumandang jangan bolehkan dia masuk rumah dan jangan timbakan air untuk mandinya”. Aldi yang mendengar itu pun mengerutu dengan kesalnya, kelakuan adik saya yang satu ini memang sangat lucu.

Di sore berikutnya ternyata aldi lupa akan pesan dari ayah, maka ketika dia pulang ayah sengaja menutup pintu depan dan tidak menyediakan air mandinya, ia menangis di sumur saat itu cukup lama, ketika itu saya yang baru pulang dari rumah saudara pun segera menolong nya, dan ia berjanji untuk tidak mengulangi dikemudian hari. Dan memang benar ternyata dia betul-betul merasa hukuman yang diberikan kepadanya adalah sebuah pembelajaran untuknya sehingga ia tidak lagi mengulangnya dikesokan harinya.

Ayah yang melihat perubahan sikap aldi tentu tidak tinggal diam, ketika aldi telah selesai mandi sore itu, ayah sengaja memperbaiki rem sepeda aldi yang memang telah rusak, ini dilakukan beliau sebagai hadiah untuk aldi yang telah merubah sikapnya. Kami pun memberikan hadiah padanya berupa pujian. Untuk menguatkan sikap aldi kami tetap memberikan pujian dan hadiah kecil padanya dalam beberapa hari sampai akhirnya sikap pulang sore tepat waktu menjadi kebiasaan untuknya.

Analisis
Dari pengalaman aldi tadi, tanpa disadari telah teradi proses learning yang berkaitan dengan teori BF.Skinner, dimana dalam teori tersebut terdapat system reward and punishment. Sama hal nya dengan kelakuan aldi ketika dia melakukan prilaku yang dinilai salah oleh kami, kami pun memberikan punishment kepadanya berupa dikunci diluar rumah dan tidak ditimbakan air untuk mandi. Namun ketika aldi mulai merubah prilakunya kepada hal yang menurut kami sesuai dalam norma keluarga kami, ayah dan anggota keluarga pun memberikan reward kepada aldi berupa pujian-pujian dan memperbaiki rem sepedanya yang telah rusak.

Memberikan penguatan tidak bisa hanya dalam tempo sekali saat prilaku dimunculkan karena dengan begitu prilaku yang tidak diinginkan dapat muncul lagi, sehingga kita harus konsisten untum memberikan penguatan tersebut. Begitu juga dengan kami dalam memberikan reward kepada aldi, kami melakukannya berulang-ulang sesuai saat aldi melakukan prilaku yang diinginkan. Walau reward yang diberikan tidak mahal namun terkadang hal yang kecil lebih berarti daripada tidak sama sekali, dan terbukti kini prilaku tersebut telah berubah menjadi sebuah kebiasaan yang baik.
My Young Brother

Tidak ada komentar:

Posting Komentar