Judul
: MEMORI DAN PEMBELAJARAN
Penulis : Salmaini Yeli
Asal
: Dosen Fakultas
Ushuluddin UIN Suska Riau.
Ringkasan Jurnal
A.
Pembelajaran
Pembelajaran
merupakan upaya untuk menimbulkan perubahan pada diri anak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan, yang tertuang dalam perencanaan pembelajaran sebagai
kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki anak didik. Belajar memiliki kaitan yang sangat erat dengan
memori, bahkan fungsi pertama dalam memori itu sendiri adalah fungsi memasukkan
(learning) yang diperoleh seseorang dalam kehidupannya baik disengaja maupun
tidak disengaja. Dalam evaluasi pembelajaran pun pada
dasarnya adalah mengevaluasi kemampuan memori anak, mulai dari proses memasukkan
(learning), menyimpan (retaining) dan
mengingat kembali (remembering).
1. Fungsi
Learning
Learning
(mencamkan, memasukkan) adalah lekatnya
kesan terhadap suatu obyek sedemikian
rupa sehingga tersimpan dan dapat direproduksi (dikeluarkan kembali). Dari uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa individu memiliki kemampuan yang berbeda
dalam learning (mencamkan, memasukkan)
sesuai dengan pengalaman dan faktor individual serta obyek yang
dipelajari. Para psikolog berusaha
mengemukakan bagaimana proses memasukkan (belajar) ini terjadi. Ada beberapa
teori yang dikemukakan, yaitu Pertama,
teori daya (faculty theory). Menurut teori ini, jiwa
mempunyai berbagai kotak yang berisikan daya untuk mengingat, untuk berpikir,
daya untuk merasa dan sebagainya. Belajar cukup dengan mengasah salah satu daya
saja, sebab nantinya akan terjadi transfer ke daya yang lain. Kedua, teori behavoristik. Ketiga, teori gestalt.Menurut
teori ini, belajar adalah manusia
belajar secara keseluruhan; belajar didorong oleh kemauan secara sadar.
2. Fungsi
Menyimpan (Retention)
Apa
yang dipelajari seorang individu kemudian disimpan (retention). Rentang
waktu (interval, jarak) dengan proses mencamkan (belajar) akan mempengaruhi
memori (ingatan) seseorang. Hal ini dapat dilihat dari dua sisi, yaitu (1) lama
interval ® menunjukkan
lamanya rentang waktu antara pemasukan bahan dengan masa ditimbulkannya kembali
bahan tersebut. Makin panjang jarak (interval) antara keduanya maka makin lemah
retensinya; (2) isi interval ®
aktivitas-aktivitas yang terdapat (dilakukan) selama interval waktu akan
mempengaruhi memori traces(jejak-jejak
memori) sehingga dapat menyebabkan orang tersebut lupa.
Sehubungan dengan ini, ada dua teori tentang kelupaan
yang bersumber dari interval ini, yaitu (1) teori atropi. Teori ini menitikberatkan
pada lama interval. Menurut teori ini, kelupaan terjadi karena jejak-jejak
ingatan (trace of memory) telah lama tidak ditimbulkan kembali dalam alam
kesadaran; (2) teori interferensi. Teori ini menitikberatkan pada isi interval.
Menurut teori ini, kelupaan terjadi karena jejak-jejak memori saling bercampur aduk dan mengganggu satu
sama lain.
3. Fungsi
Menimbulkan Kembali (remembering)
Fungsi remembering adalah kemampuan untuk
menimbulkan kembali hal-hal yang disimpan dalam ingatan. Dalam menimbulkan kembali dibedakan antara mengingat
kembali (to recall) dan mengenal kembali (to recognize). Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa memori bersifat
terbatas, kadangkadang tidak dapat tepat seperti apa adanya dan tidak lengkap.
Hal ini disebabkan oleh beberapa aspek, yaitu (1) cara memasukkan kurang tepat,
(2) adanya kecerobohan pada waktu mempersepsi sehingga apa yang dilihat tidak
sama dengan obyek sebenarnya, (3) retensi yang kurang baik, dan (4) dapat juga
karena adanya gangguan dalam mengeluarkan kembali seperti amnesia, dan
degeneratif.
B.
Metode
Penyelidikan Memori
Ada
beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelidiki memori, yaitu (1) metode
dengan melihat waktu atau usaha belajar (the learning method), (2)
metode mempelajari kembali (the relearning method), (3)
metode rekonstruksi,; (4) metode mengenal kembali (rekognisi), (5)
metode mengingat kembali (recall), Metode-metode yang
digunakan untuk penyelidikan memori di atas dapat pula digunakan sebagai metode
serta evaluasi hasil pembelajaran, sehingga dapat diketahui perbedaan
individual yang ada pada diri siswa.
C.
Jenis-Jenis
Memori
Memori
dilihat dari waktu dan kapasitasnya dapat diklasifikasikan kepada memori jangka
pendek (short term memory) dan memori jangka panjang (longterm memory).
D.
Meningkatkan
Memori Siswa
Win
Winger 23 juga mengemukakan beberapa kiat jitu untuk memperoleh kecakapan dalam
belajar, kesemuanya disinyalir dapat meningkatkan kemampuan individu dalam
belajar, yaitu (1) ubah ”fakta kering” menjadi pengalaman tak terlupakan, (2)
bicaralah dan bicarakanlah hal-hal atau masalah-masalah kunci dengan seseorang,
(3) berujicobalah dengan masalah, bereksperimenlah, amatilah dan catatlah, (4)
ubahlah setiap pokok masalah yang tidak dimengerti menjadi suatu masalah yang
dimengerti dan pecahkanlah menurut kiat-kiat
di atas, dan (5) untuk memastikan Anda memahami sesuatu, jelaskan kepada
seseorang yang kurang berpengalaman ketimbang Anda, atau yang berasal dari latar belakang yang jauh berbeda
dan buatlah ia paham.
Sumber
http://uinsuska.info/tarbiyah/images/jurnal/2009/salma_pem.pdfhttp://uinsuska.info/tarbiyah/images/jurnal/2009/salma_pem.pdf
Pembahasan
Berdasarkan
dengan teori dari buku Learning and
Intruction yang dapat dikaitkan dengan jurnal diatas, sesuai dengan
pembahasan mengenai jenis memori. Dikatakan bahwa tiga pendapat
mengonseptualisasikan memori manusia dalam istilah keadaan atau tahapan, yaitu
konsep system memori, kensep keadaan dan tahapan pemrosesan. Hal yang sama juga
didalam jurnal dikatakan bahwa konsep system mendeskripsikan memori sistematik
, memori procedural, dan memori episodic. Jurnal diatas mengaitkan bagaimana
jenis memori tersebut mempengaruhi dalam proses belajar (learning).
Proses
kontrol eksekutif juga mempengaruhi bagaimana proses belajar berlansung,
didalamnya terdapat penyimpanan jangka pendek (short term memory) dan jangka
pendek (long term memory). Jurnal diatas juga memberikan informasi bagaimana
penyimpanan tersebut memberikan keberfungsiannya dengan proses belajar
tersebut.
Kritik dan Saran
Jurnal
yang berjudul megenai MEMORI DAN PEMBELAJARAN diatas mempunyai sumber informasi
yang kaya berkaitan PERSPEKTIF KOGNITIF tersebut yang menjadi topik mata perkuliahan
Psikologi Belajar kali ini, hal ini menjadikan pemahaman yang diperoleh pembaca
bertambah dikarenakan jurnal tersebut menggunakan bahasa-bahasa sederhana. Mereview
jurnal ini sangat bagus untuk menambah informasi sehingga bagus untuk digunakan
sebagai proses dan kiat belajar. Saran yang diberikan untuk jurnal ini adalah
semoga akan ada banyak jurnal lagi yang membahas mengenai proses pembelajaran
karena sesungguhnya pemahaman kita akan hal tersebut masih sangat minim. Terima
kasih….^^
sma2...
BalasHapussmga bermanfaat yah...^^