Collection

Collection
.

Minggu, 07 Oktober 2012

Analisis Film "Kinky Boots"

Kelompok 11
Sinopsis Film 
 Kinky Boots adalah film yang berkisah mengenai Charlie Price yang berjuang untuk membangun pabrik sepatunya setelah ayahnya meninggal dunia. Charlie menyadari sepeninggal ayahnya pabrik sepatu miliknya mengalami kemunduran dan hampir bangkrut. Charlie mulai putus asa dengan keadaan pabriknya. Akhirnya Charlie memutuskan untuk berbicara pada setiap karyawan bahwa dirinya tidak mampu berbuat apa-apa lagi pada pabriknya. Sampai akhirnya salah satu karyawannya, Lauren memberi semangat agar dirinya tidak langsung menyerah.
Pada suatu malam Charlie bertemu dengan seorang waria bernama Lola. Singkat cerita Lola menginspirasi Charlie untuk membuat sepatu khusus waria. Dibantu oleh Lauren, Charlie berhasil membujuk Lola untuk membantunya membangkitkan pabriknya yang hampir bangkrut. Lola menjadi perancang untuk sepatu-sepatu yang dibuat pabrik Charlie. Dalam usaha pembangkitan pabrik sepatu Price tidaklah berjalan dengan mudah karena Charlie mengalami banyak hambatan, mulai dari meyakinkan para karyawan sampai masalah dengan tunangannya. Namun semua usaha Charlie tidaklah sia-sia karena pada akhirnya Charlie mampu membawa pabriknya bangkit kembali. 
Pembahasan :
Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami mengenai cerita dari film "Kinky Boots", film ini dapat dikaitkan dengan teori yang disampaikan oleh Thorndike yaitu hukum belajar. Pertama, hukum efek yang menyatakan bahwa suatu keadaan yang memuaskan setelah respons akan memperkuat koneksi antara stimulus dan perilaku yang tepat. Hal ini dapat dilihat ketika Lola menolak sepatu buatan Charlie pertama kali, namun Charlie tidak menyerah dan mencoba untuk membuatnya lagi. Hukum yang kedua yaitu hukum latihan yang menyatakan bahwa perulangan dari pengalaman akan meningkatkan respon yang benar. Berbagai usaha dilakukan Charlie untuk membangkitkan pabriknya lagi, dia tidak putus asa dan terus mengulang  usahanya sehingga dia mendapatkan apa yang dia inginkan. Hukum yang terakhir yaitu hukum kesiapan yang mendeskripsikan kondisi yang mengatur keadaan yang disebut sebagai "memuaskan" atau "menjengkelkan". Lola sempat tidak mau membantu Charlie dan membuat Charlie menjadi jengkel namun Charlie menanggapinya dengan tenang hingga akhirnya Lola mau membantu Charlie. 
Teori belajar awal Gestalt juga dapat digunakan untuk membahas film ini, yaitu pada salah satu asumsi Gestalt organisme merespon "keseluruhan sensoris yang tersegregasi" atau gestalten ketimbang pada stimuli spesifik atau kejadian yang terpisah atau independen. Jika dikaitkan dengan film tadi asumsi itu dapat dilihat dalam tokoh Charlie yang di hadapkan pada sebuah situasi yang sulit, dimulai dari kematian sang ayah, tanggung jawabnya terhadap pabrik dan karyawan, sampai masalah  pertunangannya. Dalam kondisi terpuruk seperti itu Charlie melihat situasi itu sebagai satu kesatuan yang  mengarahkannya pada keadaan terpuruk dan putus asa. 
Selain asumsi kedua, film ini juga dapat dikaitkan dengan asumsi keempat dari teori Gestalt yaitu mengenai interaksi dinamis dari kekuatan-kekuatan di dalam struktur yang memengaruhi persepsi individu. Hal yang terkait dengan asumsi itu adalah adegan ketika Lauren memberi kata-kata semangat yang memengaruhi pikiran Charlie untuk tidak terlalu cepat mengambil keputusan menutup pabriknya.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan dapat memengaruhi individu, proses belajar yang terus menerus juga dapat memunculkan respon yang diharapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar